Yongmoodo Bali Kirim 12 Atlet ke Kejurnas | Bali Tribune
Diposting : 22 August 2017 20:33
Djoko Purnomo - Bali Tribune
atlet
Dua atlet yongmoodo saat bertarung di ajang Kejurda Bali, Senin (21/8) di Aula Korem 163/WSA.

BALI TRIBUNE - Pengprov Federasi Yongmoodo Indonesia (FYI) Bali mengirim 12 atlet ke Kejurnas Yongmoodo, yang akan dihelat di Dinas Jasmani Militer Angkatan Darat, Cimahi, Jawa Barat, 27-31 Agustus mendatang. Atlet wakil Bali tersebut bakal berangkat Selasa (22/8) hari ini bersama dengan atlet yongmoodo Kodam IX/Udayana.

Ke-12 atlet itu, yakni Dewa Ayu Mira Widari kelas +65 kg, Dewa Ayu Intan Indrayani (-65 kg), Luh Kertiasih (-60 kg), Ida Ayu Kadek Sri Sanjiwani (-55 kg), Kadek Astika (-90 kg), Muhammad Taslim (-65 kg), Wayan Supriana (-70 kg), Stevanus Ngasi (-65 kg), Stevanus Ama Goran (-80 kg), Lalu Sofyan (75 kg), Wayan Ari Partama (-85 kg) dan Made Sastra Dharma (-70 kg).

Sekum FYI Bali, Gede Agra Kumara di sela-sela Kejurda Yongmoodo Bali di Aula Korem 163/WSA Denpasar, Senin (21/8) mengatakan, ke-12 atlet tersebut telah melalui tahapan dan merupakan juara kejurda kemarin. “Ya, harapan kami yongmoodo Bali mampu menggapai hasil terbaik di kejurnas nanti,” imbuhnya.

Terkait kejurda, Agra Kumara mengatakan ajang ini diikuti sebanyak 36 atlet dari seluruh Bali minus Kabupaten Gianyar. Selain untuk mencari atlet ke kejurnas, lanjut dia, kejurda yang baru pertama kali dihelat ini juga untuk sosialisasi.

“Sebagai cabor yang baru saja berada di dalam naungan KONI Bali kami perlu terus memperkenalkan olahraga beladiri asal Korea ini kepada masyarakat, sehingga nantinya kian banyak yang tertarik menggeluti olahraga ini,” ujar Agra yang juga ketua panpel kejurda.

Ke-36 peserta yang didominasi anggota TNI AD itu di antaranya putra sebanyak 31 dan putri lima orang. "Memang semuanya didominasi anggota TNI AD, tapi ada juga masyarakat sipil karena pengembangan olahraga ini di Bali awalnya di lingkungan TNI AD," katanya.

Adapun kelas yang dipertandingan yakni di putra kelas -60 kg, -65 kg, -70 kg, -75 kg, -80 kg, -85 kg dan -90 kg. Lalu di putri ada kelas -55 kg, -60 kg, -65 kg dan +65 kg.

Karena termasuk beladiri yang baru ditambah masuk ke Bali sejak 2016 lalu, pihaknya serius ingin mengembangkan olahraga yang termasuk full body contact ini. Pihaknya berharap yongmoodo bisa diterima masyarakat sipil juga nantinya, termasuk akan menyasar kaum pelajar serta usia dini.

Ketum KONI Bali I Ketut Suwandi berharap ke depan yongmoodo dapat memberikan sumbangsih nyata demi prestasi olahraga Bali di nasional. Apalagi, peluangnya dipertandingkan di PON sangat besar. "Di PON 2016 lalu kan yongmoodo dieksebisikan, begitu juga di Porprov Bali 2017 mendatang juga eksebisi. KONI Bali siap mensupport pembinaannya," terangnya.

Melihat animo peserta yang begitu semangat, pihaknya berharap ada pengembangan dalam hal pelatih dan itu peran dari para pengurus. Ia pun yakin yongmoodo bisa diterima dengan baik oleh seluruh lapisan masyarakat di Bali.