BALI TRIBUNE - Suasana SMPN 3 Petang mendadak gaduh, Senin (4/12). Pemicunya adalah puluhan siswanya mendadak mual, sakit kepala dan muntah-muntah setelah belanja dan menyantap makanan di kantin sekolah tersebut.
Akibat kejadian ini, siswa yang mestinya belajar terpaksa harus dilarikan ke Pustu (Puskesmas Pembantu), Puskesmas hingga dirujuk ke RSUD Mangusada Badung guna mendapat pertolongan.
Informasi yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Badung, ada sekitar 226 orang siswa yang berisiko keracunan massal. Namun, dari jumlah tersebut, total ada 43 orang siswa yang mengalami gejala keracunan. Bahkan, empat siswa terpaksa dilarikan ke RSUD Mangusada untuk mendapat perawatan intensif.
Sementara puluhan korban lainnya dirawat di Puskesmas Petang II, Pustu Belok. Rata-rata korban mengalami gejala yang sama yakni mual, nyeri ulu hati, muntah-muntah, lemas, sakit kepala hingga ada yang diare.
Kadis Kesehatan Badung dr I Gede Putra Suteja yang dikonfirmasi membenarkan kejadian ini. Pihaknya mengaku untuk sementara telah menetapkan kejadian luar biasa (KLB) keracunan makanan di Petang. “Iya, sementara KLB Kermak di Petang, lokasi kejadian di SMPN 3 Petang di Belok,” ujarnya.
Menurut dia, keracunan massal ini berawal dari siswa-siswi makan di kantin sekolah pada pukul 07.00 Wita. Beberapa jam kemudian, gejala keracunan mulai dikeluhkan para siswa. “Keluhan muncul mulai pukul 10.30 Wita. Jumlah siswa yang berisiko 226 orang. Pasien dirawat di Puskesmas Petang II dan ada yang dirujuk ke RSUD Badung,” jelas Suteja.
Pada umunya korban rata-rata mengalami gejala yang sama. “Gejala pasien rata-rata mual, nyeri ulu hati, muntah, lemas, sakit kepala dan diare,” katanya.
Atas kejadian ini, pejabat asal Mengwitani ini mengaku sudah menurunkan tim untuk memberikan pertolongan. “Tim yang sudah terlibat KBS Petang, Puskesmas Petang I dan II, Petang Petang, pihak desa, guru,” bebernya.
Untuk memastikan penyebab dugaan keracunan ini, pihaknya sudah mengambil sampel baik makanan maupun muntahan korban untuk dilakukan cek laboratorium. “Sampel sudah kami amankan untuk segera dibawa ke Labkes Provinsi dan BPOM,” katanya.
Sementara Direktur RSUD Mangusada, dr. Nyoman Gunarta mengungkapkan, pihaknya mengatesi penuh para siswa yang tengah dirawat. Namun demikian, pihaknya belum berani memastikan penyebabnya karena keracunan makanan. "Belum bisa dipastikan. Nanti menunggu hasil cek lab dulu," ujarnya sembari menyebut ada empat siswa yang dirawat di RSUD Mangusada Badung, yakni MR, 14, TS, 13, PN, 13, dan SO,14.
Di bagian lain, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung, I Ketut Widia Astika didampingi Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar, I Made Mandi menyayangkan kejadian ini. "Kami benar-benar prihatin kejadian ini. Kami tekankan agar pihak sekolah benar-benar hati-hati dalam menyajikan makanan dan minuman bagi para siswa," tegasnya.
Hingga pukul 16.00 Wita, dari 43 siswa yang diduga keracunan, empat masih dirawat di RSUD Mangusada, sementara sisanya sudah dibolehkan pulang.