BALI TRIBUNE - Indonesia sebagai negara dengan tingkat keberagaman etnik yang tinggi, kebhinnekaan atau pluralitas, adalah realitas yang tidak dapat dipungkiri. Keberagaman ini justru menjadi kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan untuk memperekat Negara Kesatuan Republilk Indonesia (NKRI).
Direktur Layanan dan Pengembangan Usaha LPP RRI Richard Poycke menyatakan itu, Sabtu (9/12) malam pada Gelar Budaya Multi-etnis di Panggung Terbuka RRI Denpasar.
Ia mengingatkan program siaran harus mampu merangkul generasi muda di seluruh nusantara untuk mencintai seni budaya daerah. Harapannya, generasi penerus bangsa tidak terpengaruh oleh pesatnya informasi di media sosial.
Dikatakan, LPP RRI dinilai wajar sebagai media yang mampu merangkul seluruh etnis sebagai kekuatan nasional karena fasilitas yang dimiliki menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
“Kekuatan RRI dari segi fasilitas dan SDM luar biasa. Sekarang memiliki 97 stasiun dan 222 stasiun relay di Tanah Air. Memang pantas mempunyai kewajiban sebagai media perekat NKRI,” ungkapnya.
Sedangkan menyikapi pemberitaan hoax, Ricard Poycke mengatakan reporter RRI sudah memiliki kompetensi dan selalu memberikan informasi sesuai fakta. Angkasawan LPP RRI juga dikatakan memiliki komitmen penuh dalam menjaga NKRI. “Program kerja LPP RRI, bahwa RRI harus melayani publik, tanggung jawab sosial, termasuk melestarikan budaya, memberikan ruang untuk seninam yang berkreasi. Kita Ketahui bahwa Budaya ini adalah hasil karya Cipta, Karsa manusia, karena itu RRI berperan tidak hanya untuk melestarikan namun juga menjadi perekat anak-anak Bangsa,” tegasnya.
Gelar Budaya Multi etnis yang diselenggarakan RRI Denpasar menampilkan beberapa jenis kesenian, seperti dari Yogyakarta, Banyuwangi - Jawa Timur dan Bali. Selain itu, juga dilaksanakan Dialog budaya bertajuk Seni Budaya Daerah sebagai perekat NKRI, yang menghadirkan narasumber dari Dinas Kebudayaan Kota Denpasar dan budayawan.