“Bali Sakura Matsuri” Pererat Hubungan Indonesia-Jepang | Bali Tribune
Diposting : 4 February 2019 21:49
Djoko Moeljono - Bali Tribune
Bali Tribune/ JEPANG – Usai membuka acara “Bali Sakura Matsuri” di Kuta, Sabtu (2/2), Konjen Jepang Hirohisa Chiba (kedua dari kiri) foto bersama Yusuf Wiharta, Made Badra, dan Dewa Ayu Laksmi.
Bali Tribune, Mangupura  - Untuk kedua kalinya, event “Bali Sakura Matsuri” digelar di Bali sebagai ajang untuk mempererat hubungan persahabatan bilateral Indonesia-Jepang yang sudah terjalin sejak puluhan tahun silam. Sekaligus sebagai sarana pertukaran dan pamer seni, adat, juga budaya kedua negara.
 
“Pada tahun 2019, merupakan peringatan ke-61 tahun hubungan diplomatik Jepang dengan Indonesia. Melalui momentum yang sangat bagus ini semoga dapat mempererat hubungan persahabatan antarkedua negara, serta meningkatkan kunjungan wisatawan, baik dari Jepang ke Bali, maupun sebaliknya dari Bali ke Jepang,” ujar Konsul Jenderal Jepang di Denpasar, Hirohisa Chiba di Park 23 Entertainment Center, Tuban, Kuta, Sabtu (2/2).
 
Para wisatawan Jepang kata Chiba, suka berkunjung ke Bali karena alam panorama dan sejumlah daerah tujuan wisata di Bali sangat indah, juga terkait kebudayaan dan seni kuliner. “Termasuk penduduk Bali dikenal sangat ramah dan makanannya juga enak. Jadi banyak daya tarik Bali bagi wisatawan Bali, sehingga kita harus lebih sering memperkenalkan keindahan dan keunggulan Bali ke masyarakat Jepang, begitu pula sebaliknya,” tutur Chiba.
 
Didampingi Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata Provinsi Bali Dewa Ayu Laksami, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung Made Badra mengapresiasi terselenggaranya acara yang berlangsung dua hari ini. “Ini merupakan ide yang bagus untuk memberikan suasana baru di era milenial yang melibatkan para perancang muda melalui festival fashion dan seniman berbakat lainnya,” kata Bade Badra.
 
Menurutnya, hal ini dapat berdampak positif pada tingkat kunjungan wisatawan Jepang ke Bali, khususnya di wilayah Kabupaten Badung. “Saat ini, masuk dalam posisi empat besar, setelah China, Australia, dan India. Jepang ini merupakan potensial market yang perlu digarap serius, di mana saat ini tercatat baru ada 200 ribu jumlah wisatawan Jepang yang berkunjung ke Bali, khususnya di wilayah Kabupaten Badung,” imbuhnya.
 
Sehingga, saran Badra, kegiatan serupa ini agar lebih sering diadakan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan Jepang, termasuk melalui pertukaran budaya. Disamping itu harus diimbangi dengan gencarnya melakukan kegiatan promosi ke Jepang, seperti yang akan dilakukan pada Agustus mendatang, dengan melibatkan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung bersama puluhan pelaku industri pariwisata untuk mengikuti “table top” di Tokyo dan Kyoto.
 
“Karena adanya kesamaan kultur, banyak wisatawan Jepang yang suka berkunjung ke Bali. Hal ini perlu pendekatan khusus, agar generasi milenial Jepang tertarik terhadap destinasi yang ada saat ini, disesuaikan dengan kondisi pasar, seperti kulinari, fashion dan musik dengan melibatkan semua stakeholder,” kata Made Badra.
 
Direktur Distribusi Viva Cosmetics Area Indonesia Timur, Yusuf Wiharta menambahkan, selain mengapresiasi kegiatan tersebut, pihaknya mengaku siap mendukung sepenuhnya untuk mempercantik para model yang tampil pada ajang fashion show. Hal ini dimaksudkan untuk mempercantik diri dan merepresentasikan Indonesia yang ramah, santun, dan cerdas. ”Karena cara berdandan bisa menunjukkan karakter seseorang,” jelas Yusuf Wiharta.
 
Kolaborasi antara API Magazine, Konsulat Jepang, dan Dinas Pariwisata ini menggelar “Bali Sakura Matsuri 2019” selama dua hari, Sabtu (2/2) dan Minggu (3/2), yang menampilkan Grand Prix Final Sakura Collection Asia Students Awards, Indonesia Cosplay, Grand Prixa (ICGP), lomba fashion show anak, pertunjukan berbagai tarian dan kesenian Jepang, pertunjukan music, culinary dan bazaar, live cooking, serta aksi panggung lainnya.
 
Mata dan lidah para pengunjung juga dimanjakan oleh berbagai booth makanan khas Jepang dan booth pernak-pernik menarik lainnya.