balitribune.co.id | Denpasar - Bulan Bahasa Bali merupakan salah satu program prioritas Pemerintah Provinsi Bali dalam upaya pelestarian, pengembangan, dan pemajuan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali. Hal ini membuktikan bahwa Pemerintah Provinsi Bali sangat peduli terhadap usaha penguatan dan pemajuan Bahasa, Aksara, Sastra Bali.
Demikian disampaikan Gubernur Koster dalam acara pembukaan Bulan Bahasa Bali, Selasa, Anggara Pon, Menail (1/2).
"Meskipun masih dalam situasi Gering Agung Covid-19 seperti sekarang ini, usaha pelestarian dan pengembangan Bahasa, Aksara, Sastra Bali tidak boleh berhenti, karena tiga unsur inilah yang merupakan akar Kebudayaan Bali. Hanya dengan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali yang merupakan sari-sari pemikiran para Leluhur dan Lelangit Bali, Kita mampu memahami inti Kebudayaan Bali sesungguhnya." jelas Gubernur Koster.
Acara Bulan Bahasa Bali IV Tahun 2022 mengusung tema “Danu Kerthi: Gitaning Toya Ening”, Air Sumber Pengetahuan, bermakna Bulan Bahasa Bali sebagai representasi pengetahuan yang mengalir tiada henti memancarkan kebajikan, kesejahteraan, dan kemuliaan dunia.
Agenda Bulan Bahasa Bali tahun ini dibagi menjadi 6 (enam) kegiatan pokok, yaitu Krialoka (Workshop), Widya Tula (Seminar), Wimbakara (Lomba), Sesolahan (Pergelaran), Reka Aksara (Pameran), dan Penganugrahan Bali Kerthi Nugraha Mahottama.
Seluruh kegiatan tersebut bertujuan membumikan tema “Danu Kerthi: Gitaning Toya Ening”, Air Sumber Pengetahuan. Oleh sebab itu selain sebagai usaha pelestarian dan pengembangan Bahasa, Aksara, Sastra Bali, acara Bulan Bahasa Bali IV sekaligus sebagai media untuk mengetuk hati Krama Bali agar senantiasa menjaga, menyucikan, dan memuliakan Danau, Mata air, Sungai, dan Laut sebagai sumber kehidupan.
Gubernur Koster berharap penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali ini memberikan manfaat bagi Krama Bali. Apabila seluruh Krama Bali, generasi muda bersemangat dan guyub melestarikan dan mengembangkan Bahasa, Aksara, Sastra Bali sebagai warisan budaya, sudah tentu Kita tidak perlukhawatir terhadap dampak dari dinamika perkembangan zaman saat ini, dengan segala permasalahan dan tantangannya.
"Astungkara, Bulan Bahasa Bali IV Tahun 2022 dapat berjalan lancar. sukses dan dapat menjadi pemicu semangat Kita semua untuk melestarikan dan mengembangkan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali, guna menguatkan dan memajukan kebudayaan Bali," tutup Gubernur Koster.