balitribune.co.id | Denpasar - Meskipun pandemi Covid-19 belum berakhir, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia mendorong perekonomian Bali yang bertumpu pada pariwisata agar bangkit kembali. Pasalnya, pendapatan masyarakat di pulau ini yang sebagian besar mengandalkan pariwisata sempat terpuruk karena wabah global Covid-19.
Guna membangkitkan roda perekonomian masyarakat Bali ditengah pandemi ini, Kemenparekraf bersama Pemerintah Provinsi Bali mengupayakan Bali Bangkit melalui program We Love Bali. Pada program tersebut melibatkan ribuan peserta dari berbagai kalangan yang berjalan selama Oktober-Nopember 2020 untuk mengunjungi destinasi populer di Pulau Bali.
Persatuan Angkutan Wisata Bali (Pawiba), Nyoman Sudiarta saat rapid test puluhan sopir Pawiba di kantor setempat, Denpasar, Senin (26/10) menjelaskan bahwa program We Love Bali ini memerlukan seratus sopir dari Pawiba. Para sopir ini harus bebas dari paparan Covid-19 dengan menunjukkan hasil non reaktif uji tes cepat pembentukan antibodi (rapid test).
Menurut dia skrining bagi sopir Pawiba yang akan mengantar peserta We Love Bali sangat penting agar tidak menimbulkan kluster baru. "Dalam skrining melalui rapid test Pawiba difasilitasi oleh Jasa Raharja Cabang Bali. Terdapat 50 supir yang mendaftarkan diri untuk rapid test gratis sebagai persiapan We Love Bali selanjutnya," terang Sudiarta.
Program We Love Bali yang digelar sebagai kampanye Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) diharapkan dapat mewujudkan kesadaran terkait keselamatan dan keamanan di kalangan pelaku pariwisata di Pulau Dewata dalam melakukan kegiatan ditengah pandemi Covid-19.
We Love Bali yang telah diluncurkan Kemenparekraf menjadi salah satu program pemulihan pariwisata, sekaligus edukasi mengenai CHSE atau Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keamanan), dan Environment (ramah lingkungan) di tempat wisata.
"Di program We Love Bali yang sudah berlangsung awal Oktober ini kami mengerahkan 100 driver Pawiba. Mereka sudah diskrining melalui rapid test untuk mendeteksi secara cepat adanya pembentukan antibodi di dalam tubuh. We Love Bali sangat membantu. Kita harapkan kondisi ini akan cepat pulih " imbuhnya.
Sementara itu Kasubag Iuran Wajib Jasa Raharja Cabang Bali, Luh Made Ernayani menjelaskan skrining yang difasilitasi ini merupakan dukungan Jasa Raharja terhadap program pemulihan pariwisata Bali ditengah pandemi Covid-19.
"Skrining gratis ini dilakukan untuk Pawiba karena merupakan mitra Jasa Raharja dan sebagai organisasi membawahi transportasi yang bergerak di pariwisata. Program Bali bangkit adalah stimulus dari pemerintah melibatkan sopir Pawiba sehingga Jasa Raharja terlibat dalam mendukung program pemerintah untuk memulihkan perekonomian," katanya.