BALI TRIBUNE - Bertepatan dengan rahina Purnama Jiyestha belum lama ini, Pemkot Denpasar menggelar acara Dharma Santhi.Mengambil tempat di panggung selatan Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung, kegiatan ini diawali dengan lantunan kidung suci oleh Ida Pedanda Putra Telabah diiringi gamelan gender dari Widya Sabha Kota Denpasar.
Di sela-sela kegiatan,Walikota Rai Mantra bersama Wakil Walikota I GN Jaya Negara menyampaikan apresiasi kepada anak-anak Denpasar yang telah meraih prestasi dalam ajang budaya tingkat Provinsi Bali.
“Pelaksanaan Dharma Santhi kita pusatkan di Lapangan Puputan Badung, I Gusti Ngurah Made Agung sebagai sentral ruang publik Kota Denpasar dengan pelaksanaan bersama-sama masyarakat yang diisi lantunan sloka, Dharma Wacana hingga kegiatan pagelaran budaya,” ujar Walikota I.B Rai Dharmawijaya Mantra.
Lebih lanjut Rai Mantra mengatakan pelaksanaan dharma santhi memberikan makna penyamaan persepsi masyarakat dalam pembangunan Kota Denpasar, disamping juga sebagai perenungan apa yang telah dilakukan dan belum dilakukan melalui program sinergitas Pemkot Denpasar bersama masyarakat. Untuk itu Rai Mantra mengajak masyarakat untuk saling bahu-membahu membangun Kota Denpasar dalam menghadapi tantangan kedepan. “Dengan dukungan dari seluruh masyarakat Kota Denpasar, Saya yakin dapat mewujudkan Denpasar kreatif berwawasan budaya dalam keseimbangan menuju keharmonisan,” ujar Rai Mantra.
Berbagai kegiatan mengisi pelaksanaan Dharma Santhi tahun ini diantaranya, lantunan Sloka yang dibawakan dua remaja putri melalui iringan gender yang dilanjutkan dengan penyampaian Dharma Wacana oleh Prof. Dr. I.B Yudha Triguna tentang kepemimpinan sesuai ajaran Agama Hindu.
Selain itu dipentaskan pula parade gong kebyar wanita dan anak-anak yang dipersiapkan tampil pada PKB tahun 2017 ini. Mereka adalah, Sekaa Gong Wanita Adnyana Gita Iswari, Banjar Pemeregan Kelurahan Pemecutan Denpasar Barat menampilkan tabuh kreasi Pepanggulan “Mrega Ayu”, dan Tari Kreasi Jejangeran “Suaraning Kumba”.
Sementara Sekaa Gong Anak-anak Kori Agung Wahana Gurnita Banjar Batan Buah, Desa Kesiman Petilan menampilkan Tabuh Telu Lelambatan Kreasi “Manda Ing Segara”, dan Tari Kreasi Ngujur yang menggambarkan aktifitas anak-anak nelayan membantu melepaskan ikan dari jaring sambil riang bermain.