
balitribune.co.id | Negara - Sebagai garda terdepan perekonomian masyarakat, UMKM memiliki peran strategis. Berbagai upaya kini terus dilakukan untuk mengembangkan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jembrana. Salah satunya warung lokal yang kini menjadi perhatian serius, tidak hanya oleh pemerintah, namun juga sektor swasta.
Setelah dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan dan I Gede Ngurah Patriana Krisna mencanangkan 24 program unggulan. Salah satunya bedah warung. Program ini akan diluncurkan secara bertahap. Bukan hanya tentang mengubah bangunan, tetapi juga tentang menghargai kerja keras para pengusaha warung yang telah menjadi bagian tak terpisahkan kehidupan warga sehari-hari.
Pada pelaksanaannya, program ini akan dikolaborasikan dengan berbagai pihak. Diharapkan melalui program ini dapat meningkatkan daya saing warung-warung lokal, menarik lebih banyak pelanggan dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan para pemilik serta berdampak pada komunitas disekitarnya. Program unggulan ini menyasar warung-warung milik masyarakat, baik di pedesaan maupun perkotaan.
Tujuan program ini agar warung lokal mampu bersaing dengan toko-toko modern yang kian menjamur. “Tentu harapan kami program Bedah Warung ini bisa menjadi penopang ekonomi rakyat. Warung-warung kecil di Jembrana harus tetap eksis dan mampu bersaing,” ujar Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan saat penyerahan bantuan bedah warung milik Wiliya Ekawati warga Banjar Sarikuing, Desa Tukadaya, Melaya.
Menurutnya, warung milik Bu Wiliya memiliki potensi besar untuk berkembang karena pemiliknya memiliki jiwa kewirausahaan yang kuat. Ia pun mengapresiasi kreativitas serta semangat pantang menyerah keluarga Bu Wiliya yang terus berjualan meskipun dengan modal terbatas. “Saya lihat warung Bu Wiliya ini cukup potensial. Beliau orangnya kreatif, punya semangat usaha,” ungkapnya saat menyerahkan bantuan CSR. “Dari desain bangunan sudah terlihat direncanakan dengan matang, artinya memang ada niat kuat untuk berwirausaha,” ujarnya.
Kedepan juga akan ada pembinaan dari Dinas Koperasi dan UKM, termasuk pendampingan dari PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu) baik dalam hal penataan produk, pencahayaan, penanganan produk kedaluwarsa (expired), hingga pemilihan distributor atau sales yang tepat sesuai kebutuhan masyarakat.
Penerima CSR Bedah Warung dari RSU Balimed, Wiliya Ekawati mengaku sangat terbantu dengan program batuan bagi pelaku UMKM pemilik warung ini dan dengan bantuan yang diterimanya berharap warungnya akan bisa jauh lebih berkembang. “Terima kasih banyak kepada RSU BaliMed dan Bapak Bupati Jembrana. Bantuan ini sangat berarti bagi saya dan keluarga. Semoga ke depan ekonomi kami bisa lebih baik,” tandasnya.
Direktur RS BaliMed, dr. I Gede Putu Dhinaranata mengatakan bantuan CSR bedah warung ini merupakan bentuk dukungan terhadap pemerintah daerah “Anggaran bantuan bedah warung ini berkisar antara Rp25 juta hingga Rp30 juta. Ke depan, jika ada usulan dari OPD atau masyarakat yang memang layak dibantu, kami siap kembali berkontribusi sesuai kondisi dan kemampuan kami,” tandasnya.