
balitribune.co.id | Negara - Suasana haru menyelimuti keberangkatan puluhan calon jemaah haji asal Kabupaten Jembrana, ke Iringi Tanah Suci Makkah Rabu, (21/5). Isak tangis keluarga mengiringi langkah para jemaah saat mereka menaiki bus yang akan membawa mereka ke Asrama Haji di Sukolilo, Surabaya.
Ribuan orang memadati areal Gedung Kesenian Bung Karno Jembrana Rabu pagi. Mereka mengantarkan puluhan jemaan haji yang berangkat ke Tanah Suci. Salah satu calon jemaah, Anwar Al Maskati, mengungkapkan perasaannya setelah penantian panjang selama belasan tahun.
"Obat-obatan kita bawa, apa yang biasa kita minum di sini kita bawa. Ini yang pertama, 13 tahun nunggu, kita sabar karena itu sudah Allah yang menentukan semuanya," ujarnya dengan nada haru.
Momen perpisahan ini menjadi gambaran betapa sakralnya ibadah haji bagi umat muslim Jembrana. Berdasarkan data yang diperoleh, tahun 2025 ini total Calon Jemaah Haji asal Kabupaten Jembrana sebanyak 87 orang dengan rincian 38 pria dan 49 wanita. Calon jemaah termuda adalah Jiana Isdani (31), berasal dari Banjar Pangkung Buluh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara. Sementara itu, calon jemaah tertua adalah Rubiah (82), dari Banjar Ketiman, Desa Manistutu, Melaya.
Secara rinci, distribusi usia jemaah adalah usia 31-40 tahun sebanyak 2 orang, usia 41-50 tahun sebanyak 8 orang, usia 51-60 tahun sebanyak 32 orang, usia 61-70 tahun sebanyak 23 orang, usia 71-80 tahun sebanyak 11 orang dan usia 82 tahun ke atas sebanyak 1 orang.
Calon jemaah haji Jembrana ini tergabung dalam Kloter 71 Embarkasi Surabaya (SUB). Mereka merupakan bagian dari rombongan 8 dan 9, Setelah dilepas dari Jembrana, mereka akan menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya.
Mereka dijadwalkan tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya pada Kamis, (22/5) pukul 06.00 WIB. Barulah pada Jumat (23/5), mereka terbang ke Jeddah dari Bandara Juanda Surabaya. Sedangkan kepulangan para jemaah dijadwalkan pada Kamis (3/7) juga melalui Bandara Juanda.
Animo masyarakat Jembrana untuk menunaikan ibadah haji terbilang sangat tinggi. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jembrana, I Gusti Komang Budi Santika, menjelaskan kuota haji Provinsi Bali tahun ini sebanyak 698 orang. Sedangkan 87 di antaranya dialokasikan untuk Kabupaten Jembrana. Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp60.955.751, dengan sistem pendaftaran sepanjang tahun dan setoran awal Rp25 juta.
Tingginya animo ini menyebabkan daftar tunggu ibadah haji di Jembrana mencapai 28 tahun, dengan jumlah pendaftar per 21 Mei 2025 sudah mencapai 2.415 orang.
Menurutnya, tingginya animo umat muslim Jembrana untuk menunaikan ibadah haji ini juga berbading lurus dengan pertumbuhan ekonomi serta peningkatan kesadaran beragama.
Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan menekankan bahwa ibadah haji adalah perjalanan spiritual yang penuh makna, bukan sekadar perjalanan fisik.
"Ibadah haji adalah puncak pengabdian kita kepada Allah SWT. Melalui perjalanan ini, belajar tentang kesabaran, ketakwaan, dan keteguhan hati, Kami dan masyarakat Jembrana berharap seluruh jemaah dapat menunaikan ibadah haji dengan lancar, kembali ke Tanah Air dalam keadaan sehat dan selamat," tandasnya.