Jadikan Gita Dewa Puja “Mahanandini” untuk Metode Hipnoterapi

 

Rsi Lokanatha berharap, album “Mahanandini“ bisa digunakan oleh seluruh umat Hindu untuk meningkatkan rasa baktinya kepada leluhur, dewa dewi, dan Ida Sang Hyang Widhi. Hal ini juga sejalan dengan program Gubernur Bali “Nangun Sat Kerti Loka Bali”, khususnya Jana Kerti, agar dapat menggiring generasi muda mulai tergerak hatinya untuk lebih mencintai agamanya.

 

“Selaras dengan imbauan Gubernur Bali untuk mengenakan busana adat tiap Kamis, maka guna pengembangan karakter, mental, dan spiritual, saya anjurkan tiap sekolah saat ada pelajaran agama Hindu, kepada para siswa selain mendapatkan pengetahuan tentang agama juga digiring untuk memahami etika dan estetika, memuja yang baik dan benar, melalui Gita Dewa Puja Mahanandini,” harap Ida Rsi Lokanatha.

 

Dengan demikian, diharapkan album “Mahanandini” ini bisa menjadi salah satu metode hipnoterapi dan relaksasi, apalagi pada era saat ini tingkat stres dan emosi jiwa masyarakat makin meningkat. Dihadapkan dengan beban hidup, masalah keluarga, fenomena kerauhan yang tidak jelas, kedewan-dewan, frustrasi, bunuh diri, pembunuhan, dan banyak kasus lainnya, maka hal ini harus mendapatkan perhatian khusus dari semua pihak.

 

Ida Rsi Lokananta berencana menggelar pertunjukan Mahasiwatri Puja saat hari suci Siwaratri dengan menggandeng PHDI Bali. Selain diisi dengan dharma wacana oleh sejumlah sulinggih, masyarakat yang hadir juga diajak untuk memuja keagungan Siwa dengan Gita Dewa Puja Siwalatri. “Agar berimbang, kita coba tampilkan sesuatu yang berbeda tapi berkelas,” kata Ida Rsi Lokanatha.

 

Mengangkat tema spiritual seni budaya Bali, belasan lagu dalam album Gita Dewa Puja “Mahanandini” sengaja digarap dengan nuansa musik orkestra etnik Bali. Diawali dengan lagu “Siwa Nandini”, disusul “Ibu Pertiwi Bali”, “Jaya Durgha Maheswari”, “Catur Dewa Mahasakti”, “Dewi Saraswati”, “Krishna”, “Siwa Mahadewa”, “Sanghyang Siwa Loka”, “Bhairawi”, “Siwalatri”, dan “Maha Shanti”.(u)