balitribune.co.id | Negara - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Jembrana, khususnya di Kecamatan Melaya, sejak Selasa (11/11) sore, mengakibatkan sejumlah titik mengalami banjir dan pohon tumbang. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 14.00 Wita itu sempat mengganggu aktivitas masyarakat serta arus lalu lintas di jalur utama Denpasar–Gilimanuk.
Kondisi dampak cuaca ekstrem ini menjadi perhatian serius. Menanggapi kondisi tersebut, personel Polsek Melaya Polres Jembrana bersama unsur terkait dari Brimob Kompi C Gilimanuk, BPBD Kabupaten Jembrana, serta warga setempat bergerak cepat turun ke lapangan melakukan pemantauan, evakuasi, dan pembersihan material penyebab banjir. Dari hasil monitoring di lapangan, titik banjir terparah terjadi di Banjar Sumbersari, Desa Melaya.
Banjir kali ini kembali disebabkan oleh saluran air yang tersumbat batang pohon besar yang hanyut terbawa arus air yang debitnya meningkat saat hujan deras. Batang pohon tersebut tersangkut di gorong-gorong di sisi barat Pondok Pesantren Toriqul Mahfud, menyebabkan air tidak dapat mengalir dengan lancar dan akhirnya meluap ke jalan raya. Akibat luapan tersebut, jalan utama Denpasar–Gilimanuk sempat tergenang air setinggi sekitar 15 sentimeter.
Begitu pula beberapa rumah warga di sekitar lokasi ikut terendam dengan ketinggian air antara 30 hingga 50 sentimeter. Rumah yang terdampak antara lain milik I Komang Suadnyana Putra, I Putu Darma Susila, I Gede Triawan, dan I Kadek Adi Juliana. Tidak ada korban jiwa maupun kerugian materiil yang dilaporkan dalam kejadian ini. Personel lintas instansi langsung diterjunkan untuk membantu warga dan memastikan situasi di lokasi tetap kondusif.
“Begitu laporan masuk, personel kami langsung turun ke lapangan. Kami bekerja sama dengan Brimob, BPBD Jembrana, aparat desa dan masyarakat untuk membersihkan material penyumbat saluran air agar arus kembali lancar. Syukurlah, air sudah dengan cepat surut dan jalur utama kembali normal,” ungkap Kapolres Jembrana AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati melalui Kapolsek Melaya AKP I Ketut Sukadana mengakui adanya kejadian tersebut.
Selain banjir, sebuah pohon perindang jenis waru hutan di depan Pura Dalem Desa Adat Sumbersari dilaporkan tumbang dan menutup sebagian badan jalan raya Denpasar–Gilimanuk. Situasi arus lalu lintas pun sempat tersendat. Petugas gabungan segera melakukan pemotongan batang dan ranting menggunakan gergaji mesin. Dalam waktu singkat, jalur transportasi vital antarprovinsi tersebut kembali dapat dilalui kendaran dengan lancar.
Polsek Melaya tetap meningkatkan kewaspadaan. Piket UKL I Polsek Melaya di bawah pimpinan Kapolsek AKP I Ketut Sukadana bersama Pawas Ipda Yitni Nuri terus melaksanakan patroli pemantauan di sepanjang jalur utama Denpasar–Gilimanuk. “Kami mengimbau agar warga tetap waspada terhadap potensi bencana alam selama musim hujan. Jika terjadi gangguan atau membutuhkan pertolongan, segera hubungi layanan darurat 110,” tegasnya.
Kewaspadaan menurutnya tidak boleh kendur. Musim penghujan ini berpotensi menghadirkan curah hujan tinggi di wilayah Barat Bali, termasuk Jembrana, sehingga kesiapsiagaan harus terus ditingkatkan.
“Kami akan terus siaga dan berkoordinasi dengan seluruh unsur terkait. Cuaca ekstrem adalah hal yang tidak bisa kita kendalikan, tapi kita bisa meminimalkan dampaknya dengan kewaspadaan, kedisiplinan, dan gotong royong,” tandasnya.