Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Jumlah Perajin Kapur Sirih di Bangli Terus Menyusut

Bali Tribune/sam
Ni Made Adnyani, salah seorang perajin kapur sirih

Bangli | Bali Tribune.co.id - Jumlah warga di Banjar Nyalian, Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli yang menggeluti usaha kapur sirih terus menyusut. Beberapa tahun lalu jumlah warga yang menggeluti usaha kapur sirih (pamor) sebanyak hampir 10 orang, namun seiring berjalnya waktu jumlahnya terus menyusut dan kini yang tersisa  hanya 3 orang yang masih menggeluti usaha tersebut.

Banyak faktor penyebab menyusutnya warga menggeluti usaha kapur sirih salah satunya yakni adanya  keengganan generasi penurus untuk melanjutkan usaha tersebut. “Dulu hampir sebagian besar warga disini menggeluti usaha kapur sirih, seiring berjalanya waktu jumlahnya terus menyusut,” kata Ni Made Adnyani pembuat kapur sirih, Minggu (17/3).

Kata Made Adnyani, usaha kapur sirih yang digeluti warga hanya sebagai pekerjaan sambilan,pasalnya aktifitas membuat kapur sirih baru dikerjakan setelah seluruh pekerjaan rumah tangga rampung,” bisanya setelah selesai memasak, baru mulai membuat kapur sirih”ungkapnya.

Keahlian membuat  kapur sirih, kata Made Adnyani didaptkan dari orangtuanya. Keahlian membuat kapur sirih sempat membuat beberapa orang ingin  belajar kepadanya, namun tidak ada yang sampai membuka usaha sendiri. “Dari warga dari banjar lain sempat kesini belajar tapi tidak ada yang melanjutkan. Sejatinya permintaan pasar akan  kapur sirih terbilang tinggi, karena kegunaan kapur sirih selain untuk perlengpakan sarana upakara juga sebagai bahan pelengkap membuat kue, namun  disalah satu sisi penekun usaha ini semakin  sedikit,” ujarnya.

Bahkan beberapa mahasiswa sempat melakukan penelitian terkait usaha pembuatan kapur sirih ini. Pihaknya pun berharap ada generasi penerus pembuatan kapur sirih ini. “Kalau dulu warga di sini menggantungkan hidup dari menjual kapur. Dari segi keuntungan terbilang lumayan,” jelasnya.

Made Adnyani menyebutkan untuk bahan baku yakni kapur didatangkan dari Desa Sengkidu, Karangsem, sebelum-sebelumnya untuk bahan baku Ia biasa mencari di wilayah Samplangan, Gianyar hanya saja karena tidak ada bahan baku akhirnya mencari sampai ke Desa Sengkidu. Untuk pengambilan bahan baku tidak menantu tergantung kemampuan pengolahan. “Sekali beli biasanya Rp 2 Juta, dan itu nanti kami bagi di sini sesama pembuat kapur sirih. Kalau ambil sedikit biaya lebih besar untuk transport,” sebutnya.

Sementara disingguh proses pembuatan kapur sirih? Kata Made Adnyani, langkah pertama yakni bubuk kapur yang berasal dari karang laut yang telah menjalani proses penghalusan dicampur dengan air dan kemudian aduk hingga merata. Selanjutnya, kapur bercapur air disaring beberapa kali hingga tersisa bubuk yang halus. “Butiran-butiran yang kasar dibuang karena tidak bisa dipakai lagi. Sementara bahan yang sudah tercapur air dibiarkan mengendap dan endapanya tersebut yang bisa dikonsumsi. Proses hampir 2 hari untuk bisa dijual di pasaran,” ujarnya.

Sambungnya, endapan tersebut kemudian dicetak ukurannya sebesar uang logam. Proses selanjutnya tinggal menunggu kapur mengering. “Kalau kapur yang bagus biasanya kalau dicapur air langsung meleleh lagi,” ujar ibu tiga anak ini. Sedangkan  untuk kapur sirih  dijual dengan harga Rp 500 per biji. Made Adnyani mengaku kapur buatanya biasa diambil oleh para pedagang. “Untuk produk kapur sirih  dijual di Pasar Kidul Bangli, Pasar Kayuambua, hingga Pasar Kintamani,” jelasnya sam

wartawan
habit

Kemiskinan di Badung Turun, Triwulan I 2025 Catat Tren Positif

balitribune.co.id | Mangupura - Kabupaten Badung mencatat tren positif dalam penurunan angka kemiskinan. Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), pada Triwulan I tahun 2025 angka kemiskinan di Badung turun menjadi 1,9 persen, atau berkurang 0,4 persen dari posisi 2024 sebesar 2,3 persen. Capaian ini menempatkan Badung sebagai daerah dengan tingkat kemiskinan terendah di tingkat provinsi maupun nasional.

Baca Selengkapnya icon click

Lindungi Biota Laut, PLTGU Pemaron Lakukan Peremajaan Jaringan Pipa Bawah Laut

balitribune.co.id | Singaraja – PT PLN Indonesia Power (PLN IP) saat ini tengah mengerjakan proyek perbaikan jaringan di terminal khusus (tersus) lepas pantai kawasan perairan Lovina. Sejumlah proyek itu diantaranya pekerjaan perbaikan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP), Mooring Buoy dan pemasangan pipa Bahan Bakar Minyak (BBM) bawah laut. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Banyak Kera Nakal, Pengelola Obyek Wisata Uluwatu dan Sangeh Minta Pemerintah Cek Rabies Secara Berkala

balitribune.co.id | Mangupura - Pengelola obyek wisata Uluwatu di Pecatu, Kuta Selatan dan obyek wisata Sangeh di Abiansemal, Badung, mendorong pemerintah daerah setempat melakukan pengecekan rabies secara berkala.

Pasalnya, kedua obyek wisata ini "menjual" hewan kera sebagai daya tarik utama. Sementara itu kera masuk hewan penular rabies (HPR) seperti anjing dan kucing. 

Baca Selengkapnya icon click

48 Negara Bahas Penanggulangan Narkoba dan "Social Recovery" di Bali

balitribune.co.id | Mangupura - Indonesia melalui Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) menjadi tuan rumah dan berkolaborasi dengan International Society of Substance Use Professionals (ISSUP) menggelar ISSUP Regional Conference 2025 di Discovery Kartika Plaza Hotel Kuta. Pertemuan digelar selama 5 hari mulai pada Senin (15/9/2025) hingga hingga Jumat (19/9/2025). Kegiatan bergengsi yang diikuti oleh 505 peserta dari 48 negara.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Kandungan Narkoba pada Vape, BNN RI: Hasil Penyelidikan Segera Diumumkan

balitribune | Kuta - Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) Komjen Pol Suyudi Ario Seto saat ditemui di Kuta Bali, Rabu (17/9) mengatakan, penyelidikan laboratorium kandungan narkoba yang ada pada rokok elektrik atau Vape hingga saat ini terus berlanjut. Hal ini dilakukan karena adanya indikasi kandungan narkoba terhadap Vape.

Baca Selengkapnya icon click

Banjir Bali: Panggung Drama Apatisme dan Kegagalan Tata Kelola Lingkungan yang Harusnya Sudah Lama Diakhiri

balitribune.co.id | Bali tak lagi hanya dilanda gelombang wisatawan, tetapi juga oleh gelombang air hujan ekstrem, meluas ke jalan raya, permukiman, bahkan kawasan pariwisata yang tak pernah diduga sebelumnya akan luluh oleh banjir. Dalam fenomena ini, bukan hanya air yang turun dari langit tetapi juga kritik publik yang menggelegar.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.