KEMENTERIAN Pariwisata RI berharap isu virus zika tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat maupun wisatawan.
Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar RI, I Gde Pitana, sekarang ini berbagai negara terkena isu zika seperti Brazil, Argentina termasuk Singapura. Kata dia, di negeri singa putih tersebut dikatakannya sekitar 54 orang teridentifikasi virus zika. Namun, jika di dunia pariwisata kasus yang berhubungan dengan kesehatan tersebut hanya bersifat sementara.
Pemerintah Indonesia, kata Pitana, telah melakukan antisipasi tersebarnya virus zika ke Tanah Air. “Bagi saya ini hanya bersifat temporer. Pemerintah Indonesia di pintu-pintu masuk sekarang sudah melakukan scanning dengan thermoscanner. “Kita jangan panik terhadap isu ini. Pengamanan yang ketat terhadap negara kita harus dilakukan 365 hari setahun, 24 jam sehari dan 7 hari seminggu,” ucapnya di Denpasar, Kamis (1/9) lalu.
Ditambahkannya, pengamanan bukan hanya karena isu virus zika saja, tapi juga terkait kriminalitas. “Dari segi kesehatan dan kriminal, semuanya harus kita protek dengan baik,” tegas Pitana. Dia menyatakan jika isu virus zika ini membawa pengaruh terhadap kepariwisataan di Nusantara, hal itu tidaklah berlangsung lama. “Sama seperti dulu ada SARS, flu burung, hanya sebulan setelah itu normal kembali,” katanya.
Kepariwisataan di Tanah Air telah mengalami bermacam isu kesehatan namun tidak signifikan berpengaruh terhadap dunia pariwisata. “Nah itulah hebatnya pariwisata. Di pariwisata itu sudah mulai ada sejenis imunisasi untuk hal-hal seperti ini. Dulu juga begitu ada teror, panik semua. Ada teror Solo ngaruh?,” tutupnya.