Program BidikmisiBeri Kesempatan Mahasiswa Kurang Mampu | Bali Tribune
Diposting : 13 May 2017 12:15
Arief Wibisono - Bali Tribune
BIDIKMISI
Prof Ahmad Intan (kiri) dan Nengah Dasi Astawa

BALI TRIBUNE - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi melalui Kopertis Wilayah VIII menggelar pertemuan dengan mahasiswa penerima Bidikmisi angkatan 2016 se Provinsi Bali, Jumat (12/5). Kegiatan yang berlangsung di Aula Kopertis Wilayah VIII ini juga dihadiri Anggota Komisi X DPR RI, I Wayan Koster, serta Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemristekdikti, Prof Ahmad Intan.

Usai acara, Ahmad Intan mengatakan bahwa secara umum pelaksanaan program Bidikmisi telah berjalan dengan baik, sehingga mampu meningkatkan akses dan kesempatan belajar di Perguruan Tinggi bagi peserta didik yang kurang mampu secara ekonomi, akan tetapi mempunyai potensi akademi yang baik.

“Program bidikmisi merupakan salah satu program unggulan pemerintah yang pelaksanaannya sudah dimulai sejak 2010. Hingga tahun 2016 lalu, tercatat lebih dari 352 ribu mahasiswa yang telah memperoleh bantuan pendidikan bidikmisi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 87 ribu telah menyelesaikan pendidikannya,” ungkapnya.

Jumlah peminat program bidikmisi menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan dari tahun ke tahun. Untuk tahun 2016, tercatat sebanyak 416.428 pelamar. Namun karena keterbatasan anggaran pemerintah, yang bisa terakomodir hanya sekitar 75 ribu mahasiswa. “Secara prestasi para mahasiswa bidikmisi juga menunjukkan kemampuan akademik yang luar biasa karena 51 persen mahasiwa bidikmisi memperoleh IPK antara 3,0-3,5 dan lebih dari 31 persen memperoleh IPK 3,5 serta 0,6 persen mempunyai IPK 4,0 persen,” jelas Intan.

Namun demikian, lanjut Intan, pihaknya juga menyadari bahwa masih terdapat kekurangan disana sini terutama dalam hal pencairan dana, sehingga masih banyak keluhan mengenai pencairan dana yang tidak tepat waktu. “Selain itu masih ditemukan yang tidak tepat sasaran, serta untuk perguruan tinggi di daerah tertentu jumlah kuotanya belum sesuai dengan kebutuhan. Hal ini tentu akan menjadi perhatian dimasa yang akan datang agar pelaksanaan program bidikmisi bisa lebih baik lagi dari tahun sebelumnya,” ujarnya.

Ketua Kordinator Kopertis VIII, Nengah Dasi Astawa yang mendampingi Ahmad Intan pun menambahkan, peserta Bidikmisi yang ada di Bali sekitar 580 mahasiswa. “Setiap peserta Bidikmisi setiap bulannya diberikan bantuan Rp650 per mahasiswa setiap bulannya yang mencakup kebutuhan dan biaya hidupnya. Jumlah ini naik Rp50 ribu dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp600 ribu saja,” jelas Dasi Astawa.

Dikatakannya pula, quota Bidikmas biasanya habis sesuai dengan kebutuhan, dan dibagikan ke PTS yang ada di Bali. “Sejauh ini capaiannya luar biasa, terbukti dari quota yang diberikan selalu saja habis,” tuturnya. Dasi Astawa juga menyatakan melalui Bidikmas, pemerintah bisa merubah paradigma kemiskinan melalui pendidikan. “Dengan merubah paradigma kemiskinan, pendidikanlah jalan menuju pengentasan kemiskinan,” tutupnya.