Jangan Coba-coba Mobilisasi ASN | Bali Tribune
Bali Tribune, Rabu 25 Desember 2024
Diposting : 20 May 2016 13:35
Khairil Anwar - Bali Tribune
Bawaslu
SELAMAT - Ketua Bawaslu RI, Nasrullah, memberikan selamat kepada tiga anggota Panwaslu Buleleng yang baru dilantik, Kamis (19/5).

Singaraja, Bali Tribune

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia, Nasrullah, menegaskan, pihak manapun jangan ada yang mencoba-coba memobilisasi aparatur sipil negara (ASN) dalam Pilkada Buleleng pada 2017 mendatang.

Nasrullah meminta semua pihak mengedepankan azas keadilan (fairness). Hal itu ditegaskan Nasrullah usai melantik tiga anggota Panwaslu Kabupaten Buleleng di Gedung Laksmi Graha, Singaraja, Kamis (19/5). “Azas fairness harus dikedepankan untuk membangun kompetsisi yang sehat. Bawaslu akan konsentrasi khusus di daerah ini (Buleleng, red). Saya tidak ingin dengar ada mobilisasi ASN, mobilisasi guru, d sebagainya,” kata Nasrulla, didampingi Ketua Bawaslu Bali, Ketut Rudia.

Dikatakan Nasrullah, Buleleng adalah satu-satunya daerah di Bali yang menyelenggarakan Pilkada pada 2017 mendatang. Pilkada Buleleng ini akan dijadikan contoh proses pengawasan pemilu yang berbasis teknologi. “Sudah saatnya Bawaslu memanfaatkan audio visual dalam rekaman proses pemungutan dan penghitungan suara sehingga masyarakat dan dunia internasional bisa mengakses langsung perolehan suara,” jelasnya.

Dengan demikian, sambung Nasrullah, jangan sampai berbuat curang dengan memanipulasi suara di semua tingkatan penyelanggara. “Kalau tiba-tiba perolehan suara berubah di tingkat PPK maupun KPU seluruh masyarakat Buleleng akan tahu. Ini juga untuk menghindari kecurangan di tingkat penyelengara. Ini yang kami dorong teman-teman Bawaslu Bali dan Panwaslu untuk mengedepanakan sisi transparansi,” ujarnya.

Upaya itu, lanjutnya, semata-mata untuk menyumbat kecurangan di tingkat hilir. Hanya saja, katanya, potensi untuk melakukan kecurangan masih terbuka di level tengah. Misalnya politik uang. “Kami masih menunggu aturan penambahan kewenangan kepada Bawaslu untuk melakukan eksekusi para pelaku politik uang baik di wilayah administrasi maupun pidana termasuk melakukan diskualifikasi. Kalau nanti kewenangan itu ditambah tentu akan kami jalankan dengan baik,” tegasnya.

Salah satu anggota Panwaslu Buleleng yang dilantik, Ketut Ariyani, mengatakan, hal pertama yang dilakukan adalah konsolidasi ke dalam terutama untuk menyiapkan kantor sekreteriat termasuk membentuk panitia pengawas kecamatan (Panwascam), petugas pengawas lapangan (PPL), dan petugas pengawas di tempat pemungutan suara (TPS). “Setelah itu baru kami melakukan pemetaan potensi konflik,” ucapnya.

Untuk diketahui, Bawaslu Bali meloloskan tiga dari enam calon anggota Panwaslu yang akan mengawal jalannya Pilkada Buleleng 2017. Tiga orang tersebut yakni Abu Bakar, Ketut Ariyani dan Putu Sugi Ardana. Sebelumnya, enam peserta dinyatakan lolos seleksi tahap akhir. Selain tiga orang yang dilantik Panwaslu, ada juga Kadek Lenny Endrawati, I Ketut Seringga, Ketut Yudi Arisandi, yang akhirnya gugur setelah melalui tahapan fit and proper test.