balitribune.co.id | Negara - Tahun 2024 ini akan segera berakhir beberapa hari kedepan. Ketua DPRD Kabupaten Jembrana, Ni Made Sri Sutharmi berharap semua pihak menjadikan momen di pengujung tahun dan pergantian tahun ini sebagai moment mulatsarira (intropeksi diri) serta mengharmoniskan perbedaan pasca pesta demokrasi.
Berbagai dinamika telah terjadi sepanjang tahun 2024 ini. Bahkan sarat dengan proses politik dan demokrasi. Mulai dari tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif untuk memilih wakil rakat di DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi, DPR RI dan DPD RI yang serentak dengan pelaksanaan tahapan Pemilihan Presiden (Pilpres) serta beririsan dengan tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak.
Menjelang pergantian tahun 2024, Ketua DPRD Kabupaten Jembrana Ni Made Sri Sutharmi atas nama seluruh wakil rakyat dan Sekretariat serta Keluarga Besar DPRD Kabupaten Jembrana mengucapkan selamat hari Natal serta selamat menyongsong tahun baru 2025. Sebagai kalangan legislative, pihaknya mengajak semua komponen masyarakat mengisi pergantian tahun ini dengan resolusi positif.
Segala dimamika di tahun 2024 ini menurutnya harus menjadi pondasi dan pijakan untuk melangkah kearah yang lebih baik di masa mendatang. Pihaknya juga berharap semua pihak menjadikan momentum pergantian tahun ini untuk menghamoniskan segala perbedaan yang ada. Pihaknya pun tidak menampik dalam setiap proses berdemokrasi pasti ada perbedaan pandangan dan pilihan politik.
“Kita harus junjung kebhinekaan. Sebagai daerah yang majemuk harus menghargai segala perbedaan yang ada ditengah-tengah kehidupan bermasyarakat, termasuk perbedaan pandangan politik,” ujarnya. Pihaknya pun mengajak semua pihak untuk mengharmoniskan residu-residu politik yang ada, “segala perbedaan pandangan politik harus menjadi kekuatan untuk mengujudkan kemajuan daerah,” jelasnya.
Pihaknya mengapresiasi semua komponen masyarakat yang telah berkontribusi sesuai swadarmanya masing-masing sehingga penyelenggaraan pesta demokrasi selama tahun 2024 ini bisa berjalan aman, damai dan kodusif serta berintegritas dan demokratis. Dengan segala dinamika yang terjadi termasuk di berbagai flatform media sosial, gesekan maupun konflik horizontal di masyarakat bisa dihindari.
“Kita di Jembrana telah teruji selama tahun politik dengan tahapan yang cukup padat mulai dari Pileg (Pemilihan Legislatif), Pilpres hingga Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Jembrana. Kecerdasan masyarakat Jembrana dalam menyikapi segala perbedaan pilihan politik sangat kami apresiasi. Keharmonisan dan ketentraman masyarakat Jembrana ini harus bisa selalu dipupuk dan dibina,” imbuhnya.
Dikatakannya kesuksesan pesta demokrasi yang telah berlalu tersebut juga tidak bisa berdiri sendiri. Namun menurutnya pasca proses demokrasi tersebut, harus juga dibarengi dengan transisi kepememimpinan Jembrana yang kondusif, “suksesnya pesta demokrasi juga harus jadi satu kesatuan dengan transisi kepemimpinan sebagaimana transisi kepemimpinan di tingkat nasional maupun di legislative,” jelasnya.
Soliditas masyarakat Jembrana menurutnya harus menjadi kekuatan untuk memacu pertumbuhan perekonomian daerah guna meningkatkan kesejahteraan masayarakat, “Setelah kita mampu bahu membahu memulihkan dampak pandemi yang melanda semua sektor kehidupan, kini kita harus terus berkolaborasi melangkah bersama dan beriringan untuk membangun dan memajukan daerah,” tandasnya.