Singaraja, Bali Tribune
Karakter masyarakat yang mudah panas membuat Kabupaten Buleleng menjadi salah satu baromter keamanan politik di Bali. Tidak salah jika kemudian keamanan menjadi faktor nomor satu dalam penyelenggaraan kontestasi untuk memilih pemimpin di bumi Panji Sakti.
Kepala Bagaian Operasi (Kabag Ops) Polres Buleleng, Kompol I Ketut Gelgel, mengatakan, agar Pilkada Buleleng berjalan aman dibutuhkan kesiapan material serta kesiapan seluruh personel pendukung. Polres Buleleng menganggarkan hingga Rp14,8 miliar lebi.
Menurutnya, jumlah itu untuk keperluan pengamanan untuk seluruh proses dalam rangkaian Pilkada Buleleng, 2017 mendatang. Total ada 27 tahapan. “Mulai dari operasi cipta kondisi, latihan pra operasi, gelar pasukan hingga pendaftaran pasangan calon dan lainnya,” terang Gelgel, Kamis (19/5).
Anggaran itu, masih kata Gelgel, hanya untuk satu putaran pilkada. Jika terjadi dua putaran, pihaknya akan mengajukan usulan tambahan anggaran. “Untuk tambahan anggaran jika terjadi dua putaran sudah kita usulkan,” imbuhnya.
Menurut Gelgel, jumlah personel yang dikerahkan akan mengikuti dinamika di lapangan termasuk selama proses tahapan berlangsung. Salah satunya, personil yang terlibat penuh selama dalam tahapan kampanye sebanyak 600 personel.
“Pihaknya juga akan diback-up pasukan dari Polda Bali dan sejumlah Polres,” ujarnya. Terkait pemetaan daerah rawan, Kompol Gelgel menyebut kawasan Sidatapa, Cempaga, Tigawasa dan Pedawa (SCTP) masih menjadi prioritas konsentrasi pengawasan pengamanan.
Selain itu, daerah perbatasan dan sejumlah pintu masuk Buleleng juga menjadi titik rawan. “Sejumlah daerah sudah kami petakan potensi kerawanannya. Kami berharap tidak terjadi gangguan sehingga Pilkada Buleleng berangsung aman dan lancar,” tandasnya.