Banyak Perusahaan Bali Sudah Bisa “Go Public" | Bali Tribune
Bali Tribune, Minggu 01 Desember 2024
Diposting : 17 April 2018 20:38
Arief Wibisono - Bali Tribune
 Tito Sulistyo
Direktur BEI Tito Sulistyo

BALI TRIBUNE - Kantor Bursa Efek (BEI) Denpasar diresmikan, Sabtu (14/4) sore. Kantor yang berlokasi di kawasan strategis Renon itu merupakan kantor pertama di luar Jakarta. "Kita seluruhnya ada 29 kantor perwakilan dan 358 galeri," ujar Direktur BEI Tito Sulistyo didampingi Kepala BEI Denpasar Agus Andiyasa di sela-sela peresmian kantor BEI Denpasar.

Dikatakan Tito pendirian kantor memang harus di tempat strategis agar bisa meningkatkan literasi di pasar modal. Menurutnya ada tiga fungsi yang dijalankan yakni fungsi edukasi, literasi dan sebagai tempat untuk melakukan sarana transaksi. Untuk edukasi pihaknya dalam setahun telah melakukan lebih dari 6 ribu kali. Dalam hal literasi jelas Tito hadirnya kantor ini akan memudahkan untuk mencari data dan informasi terkait sebuah perusahaan. "Jadi semua prospek perusahaan ada di sini," jelasnya.

Ditanya minat perusahaan untuk go public, Tito mengakui kalau masih ada persepsi yang beda, dimana ada pengusaha yang berpikiran baru go public setelah menunggu perusahaannya menjadi besar. "Padahal banyak perusahaan justru jadi besar setelah melakukan go public," ungkapnya. Karena itu Tito berharap persepsi terkait go public ini harus dipahami betul. Ia juga melihat minat masyarakat  khususnya generasi muda tinggi untuk masuk ke bursa saham. Di Bali sendiri banyak perusahaan yang sesungguhnya bisa go public, namun belum melakukan hal itu. "Banyak sektor usaha di Bali ini yang bisa go public, saya siap kapan aja mereka butuhkan, dan saya akan datang," tukasnya.