balitribune.co.id | Tabanan - Dalam rangka pembukaan World Water Forum ke-10 Tahun 2024, sekaligus sebagai peringatan Rahina Tumpek Uye, Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya.,S.E.,M.M, hadiri Upacara Segara Kerthi Bali Nice World Water Forum 2024 yang berlangsung di Bali Turtle Island Development Serangan Denpasar, Bali, Sabtu (18/5).
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Menteri Bidang Kemaritiman dan Investasi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri PUPR, PJ Gubernur Bali, President of World Water Council beserta seluruh Delegasi WWF 2024, Para Bupati dan Walikota Se-Bali, serta Instansi Vertikal Provinsi Bali.
Pembukaan WWF Ke-10 tahun 2024 ditandai dengan Pemujaan dan Pagelaran Tari-tarian sakral seperti Tari Topeng Penasar, Tari Sang Hyang Dedari, Tari Sang Hyang Jaran, Tari Rejang Putri Maya, Tari Baris Cerekuak & Tari Topeng Sidakarya, yang kaya akan nilai filosofis dan ciri khas budaya pulau Bali.
Dalam Sambutan PJ Gubernur, Sang Made Mahendra Jaya, Pulau Bali dipilih, selain karena memiliki alam yang indah juga karena kearifan lokal yang adiluhung, di mana keseharian masyarakat Bali menyatu dengan tradisi adat dan budaya warisan dari leluhur. "Semoga taksu Pulau Bali dapat memberikan spirit positif untuk kelancaran dan suksesnya WWF ke-10 tahun 2024, serta memberikan memori yang menyenangkan dan indah," sebutnya.
Upacara Segara Kerthi sore itu juga ditandai dengan rangkaian ritual yang dibalut dengan gelaran tradisi dan seni budaya termasuk pelepasan penyu dan burung sebagai penanda cinta kasih kita kepada satwa dan alam. Sebagaimana yang disampaikan oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, penting halnya untuk mengikuti upacara Segara Kerthi guna memohon doa bagi kesuksesan acara, sekaligus sebagai upaya untuk memberikan penghargaan kepada alam dan lingkungan.
Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan Loic Fauchon selaku President of World Water Council, bahwa Upacara ini sangat simbolis karena air adalah elemen suci dari kemurnian dan pembaruan. "Kami mewakili begitu banyak bangsa dan budaya dan tradisi saling bersatu, melalui pelestarian dan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan dan dalam momen yang khidmat ini, memungkinkan kami untuk sepenuhnya memperhatikan tanggung jawab kami dan komitmen kami terhadap masa depan" terangnya.
Oleh sebab itu, Bupati Sanjaya memberikan tanggapan akan pentingnya kerjasama lintas sektoral dan lintas negara dalam menjaga keberlangsungan sumber daya air, sebagai sumber kehidupan yang tak ternilai. Pihaknya juga mengingatkan tentang tanggungjawab bersama untuk melindungi dan melestarikan lingkungan bagi generasi mendatang.
Upacara Sagara Kerthi Bali Nice World Water Forum 2024 menjadi awal yang kuat untuk memulai perjalanan menuju pemulihan dan keberlanjutan sumber daya air dunia. Dengan semangat kerjasama dan kesadaran akan pentingnya air sebagai aspek vital dalam kehidupan, diharapkan bahwa langkah-langkah konkret dapat diambil untuk mewujudkan visi bersama akan masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang.