balitribune.co.id | Amlapura - Cuaca buruk dengan gelombang tinggi dan angin kencang yang melanda wilayah perairan Karangasem hingga ke Selat Lombok sejak dua pekan terakhir ini berdampak pada menurunnya hasil tangkapan nelayan di Karangasem.
Sebagian besar nelayan di beberapa pesisir di Karangasem memilih tidak melaut, menunggu kondisi cuaca di tengah perairan mereda. Namun tidak sedikit pula nelayan yang tetap berangkat melaut, karena terbentur kebutuhan ekonomi. Namun demikian hasil tangkapan ikan mereka menurun drastis, karena para nelayan tidak berani melaut hingga jauh ketengah perairan, untuk menghindari resiko bahaya akibat gelombang tinggi dan arus laut yang cukup deras.
“Kalau cuaca di tengah perairan saat ini kurang bersahabat pak! Kalau gelombangnya mungkin masih memungkinkan, namun anginnya kencang pak terus arusnya juga deras sekali jadi cukup beresiko kalau melaut sampai ke tengah peairan dekat Selat Lombok atau ke Selatan Nusa Penida,” ungkap I Wayan Pendil, salah seorang nelayan di Pesisir Pantai Lepra, Desa Bugbug, Karangasem, Rabu (26/6).
Untuk sementara ini dia dan nelayan lainnya lebih memilih melaut di sekitar perairan manggis, namun demikian hasil tangkapannya menurun derastis tidak sesuai dengan harapan. Para nelayan memperkirakan kondisi cuaca buruk ditengah perairan tersebut akan terjadi hingga satu minggu kedepan. Sementara nelayan yang tidak melaut memilih mengisi waktu dengan memperbaiki jaring dan peralatan menangkap ikan mereka, hingga kondisi cuaca di tengah perairan membaik.