BALI TRIBUNE - Gelombang tinggi dan angin barat mulai melanda pesisir Badung. Untuk itu, masyarakat terutama nelayan diimbau terus peningkatkan kewaspadaan. Pasalnya, angin barat disertai intensitas hujan, ringan, sedang hingga lebat diprediksi akan terus terjadi hingga beberapa bulan kedepan.
Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika wilayah III Denpasar M. Taufik Gunawan, dalam siaran persnya mengenai peringan dini cauca BMKG, Senin (20/11). Ia menjelaskan, prakiraan cuaca Bali angin akan bertiup dari arah Selatan hingga Barat Laut-Timur dengan kecepatan 8-35 km/ jam. Tinggi gelombang laut di perairan Utara Bali berkisar 0.25-1.5 meter dan perairan Selatan Bali berkisar 0.75-2.0 meter. Perairan Selat Bali berkisar 0.5-2.0 meter dan perairan Selat Lombok berkisar 0.5 -2.0 meter. “Perlu diwaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat di wilayah Bali bagian Bali Barat, Tengah, Timur, dan Selatan, serta tinggi gelombang laut mencapai 2.0 meter atau lebih di Perairan Selatan Bali, ” ujarnya.
Lebih lanjut, himbaun BMKG kepada masyarakat yakni dengan tingginya gelombang hujan dalam beberapa waktu terakhir masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan seperti banjir, genangan air, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan kilat/petir. "Masyarakat Nelayan dan pelaku kegiatan Wisata Bahari agar memperhatikan tinggi gelombang laut mancapai dua meter atau lebih di sekitar wilayah perairan Selatan Bali," katanya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Badung, Putu Oka Swadiana juga mengakui para nelayan untuk tetap waspada melaut. “Sudah biasa bulan November, Desember 2017 sampai Januari-Februari 2018 memasuki musim hujan. Jadi, nelayan harus berhati-hati karena cuaca biasanya kurang bersahabat," ujarnya.
Oka Swadiana juga meminta nelayan mematuhi imbauan dari BMKG. "Walauapun nelayan tau kapan mereka melaut dan tidak. Tapi, kami juga imbau nelayan patuhi imbauan BMKG. Dan kalau pun melaut harus hati-hati, ” pinta Oka Swadiana.