Sulit Dapatkan Pekerjaan, Ketut Sukaji Ubah Barang Bekas Jadi Kerajinan Mahal | Bali Tribune
Bali Tribune, Rabu 25 Desember 2024
Diposting : 28 November 2017 22:26
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
kreatif
KREATIF - Penyandang Disabilitas, Ketut Sukaji menunjukkan salah satu karya kreatifnya saat mengikuti pameran evaluasi PKK-KB-Kes, Senin (27/11).

BALI TRIBUNE - Memiliki keterbatasan fisik bukan berarti harus berhenti berkarya. Justru sebaliknya, dengan keterbatasan fisik menjadi pemicu semangat untuk berkarya lebih baik lagi. Hal ini nampaknya menjadi moto hidup Ketut Sukaji.

Meski memiliki keterbatasan fisik, penyandang disabilitas Denpasar ini terus mengembangkan kreativitasnya. Salah satunya dengan memanfaatkan kayu-kayu bekas untuk dijadikan berbagai kerajinan bentuk binatang yang memiliki nilai jual tinggi. Bahkan, hasil karyanya sangat diminati di pasaran tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri.

Ditemui saat mengikuti pameran saat evaluasi PKK-KB-Kes, Senin (27/11), Ketut Sukaji mengaku dalam keterbatasan fisik sangat sulit untuk mendapatkan kerjaan. Untuk itu Ia mencoba mengolah bahan bekas terutama kayu untuk dijadikan kerajinan.

Terlebih lagi, kata dia, untuk membuat kerajinan tidak terlalu banyak aktivitas bergerak sehingga sangat cocok dengan kondisi yang dialami sekarang ini.

"Awalnya saya sangat sulit pekerjaan apa yang harus dilakukan. Namun setelah mendapat ide untuk mengolah kayu-kayu bekas untuk kerajinan dan karya yang saya hasilkan banyak peminatnya, itu semakin membuat semangat membuat kerajinan dari kayu bekas ini," ujarnya.

Untuk membuat model-model binatang yang akan dikerjakan, Sukaji mengaku terus mencoba dengan bereksperimen sehingga menghasilkan kerajinan dengan nilai tinggi. Sedangkan untuk pemasaran dari hasil karyanya hanya melalui Whatsapp (WA) dan internet serta kenalan-kenalan yang ada untuk turut mempromosikan. Bahkan saat ini Ia mengaku telah memiliki toko untuk tempat berjualan hasil-hasil karyanya. Untuk kerajinan yang dibuatnya harganya mulai dari Rp 400 ribu sampai Rp 8 juta.

Terkait dengan bahan baku untuk membuat kerajinan ini Sukaji mengaku meminta pada teman-teman yang mempunyai usaha kayu. Sehingga potongan-potongan kayu yang kurang bermanfaat dapat dimanfaatkan.

Terkait kendala yang dihadapi Sukaji mengaku pemasarannya masih terbatas orang-orang tertentu meski sudah sampai ke luar negeri. Disamping juga sarana-prasarana pendukung untuk membuat kerajinan masih terbatas.

Sementara melihat hal tersebut, Ketua TP PKK Kota Denpasar yang juga Ketua Dekranasda, IA Selly Dharmawijaya Mantra menyerahkan kompresor yang telah dianggarkan melalui Desa Padangsambian Kelod. Bahkan Selly Mantra akan melakukan pembinaan melalui Dekranasda. Sehingga kedepannya kerajinan yang dibuatnya bisa dipromosikan setiap ada event-event baik di Kota Denpasar maupun luar Kota Denpasar. "Kami akan segera mengunjungi pengerajin disabilitas untuk membantu dalam mempromosikan produk-produknya," ujarnya.

Lebih lanjut Ia mengaku sangat salut terhadap kreativitas yang telah dilakukannya sehingga mampu menghasilkan barang seni bernilai ekonomi dari barang bekas.