‘Pembookingan’ Tirta Empul, Lembaga Hindu Minta Klarifikasi | Bali Tribune
Diposting : 9 May 2018 15:27
Redaksi - Bali Tribune
wisatawan
Aktivis Lembaga Hindu mendesak Pemkab Gianyar agar mengundang pihak Pengelola.
BALI TRIBUNE -  Ujaran kebencian yang terus menyebar atas keluhan umat Hindu di media sosial atas sikap pengelola yang memprioritaskan rombongan wisatawan untuk mandi suci di Pura Tirta Empul TampaksirIng, harus segera dihentikan. Untuk itu, sejumlah lembaga Hindu, Selasa (8/5) kemarin mendatangi Kantor Bupati Gianyar dan mendesak agar pemerintah mengkarifikasi dengan mengundang pihak pengelola. Pada kesempatan itu, juga diharapkan pihak pengelola menyeimbangkan kepentingan umat dan kepentingan pariwisata.
 
Dalam pertemuan itu, para aktivis juga menayangkan video amatir yang memperlihatkan kegiatan mandi suci di Pura Tirta Empul, Tampaksirng yang dilaksanakan oleh rombongan wisatawan asing, hari Minggu lalu. Akibat penggunaan pura untuk kepentingan wisatawan itu, maka, umat Hindu harus antre berjam-jam.
 
Parahnya lagi, keluhan umat ini menjadi viral di media sosial hingga menimbulkan ujaran kebencian. Lantaran pihak pengelola disebutkan telah mengutamakan pemanfaatan areal pemandian suci oleh tamu negara karean sudah dibooking. “Ini harus diklarifikasi, sebab kami tidak ingin urjaran kebencian semakin melebar dan berpotensi memecah kosep menyama braya di Bali,” ungkap I Ketut Bagus Sarjana Wira Putra dari Forum Generasi Muda Lintas Agama ( Forgimala) Bali.
 
Disebutkan, kondisi ini membuat sejumlah lembaga hindu memertanyakan kebenaran informasinya. Mulai dari kebenara areal itu telah dibooking hingga katagori tamu negara. sebagai tempat suci sekaligus objek wisata, pengelola Pura Tirta Empul juga diharapkan menjadikan permasalahan ini sebagai bahan evaluasi. Setidaknya ada kesiembangan pelayanan untuk kepentingan umat dan kepariwisataan.
 
Kepala Kesbangpol Gianyar, I Dewa Alit Mudiartha mengungkapkan, pada tanggal 11 mendatang pihak akan mengundang seluruh komponen terkait. Termasuk pihak desa pakraman dan pengelola Pura Tirta Empul. Tujunnya, untuk memperjelas apa yang terjadi saat kungungan wisatawan rombongan itu. “ Kami juga berharap agar umat menahan diri dan menghentikan ujaran kebencian di media sosial, sebelum ada klarifikasi atas masalah tersebut,’ pungkanya.