6 Anggota KPPS Jatuh Sakit, Diskes Cek Kesehatan Rutin | Bali Tribune
Diposting : 23 April 2019 21:57
San Edison - Bali Tribune
Bali Tribune/Ketua KPU Bali I Dewa Gede Agung Lidartawan, saat menjenguk Nengah Widiartha, di RSUP Sanglah.

balitribune.co.id | Denpasar - Sebanyak 91 orang petugas KPPS di tempat pemungutan suara (TPS) yang dilaporkan meninggal dunia setelah Pemilu Serentak 17 April 2019. Sementara 374 orang lainnya dilaporkan sakit. Dari total petugas yang sakit ini, enam orang di antaranya di Bali.

Satu di antaranya adalah Nengah Widiartha, anggota KPPS di TPS 29 Karangasem, yang terserang stroke pada saat penghitungan suara di TPS tanggal 17 April lalu.

"Petugas yang sakit jumlahnya enam orang di seluruh Bali. Itu yang melaporkan kepada kami," kata Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa Gede Agung Lidartawan, saat dikonfirmasi usai menjenguk Nengah Widiartha, di RSUP Sanglah, Denpasar, Selasa (23/4).

Pada tanggal 17 April sekitar Pukul 23.00 Wita, Nengah Widiartha tiba-tiba lemas di TPS saat penghitungan suara berlangsung. Nengah Widiartha kemudian dilarikan ke RSUD Karangasem, dan akhirnya dirujuk ke RSUP Sanglah.

Menurut Lidartawan, dirinya sudah membahas bersama Gubernur Bali Wayan Koster terkait kondisi ini. Gubernur Koster berkomitmen memberikan perhatian penuh kepada petugas, selama proses rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2019 ini berlangsung.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Gubernur Bali terkait kondisi ini. Bapak Gubernur sudah perintahkan kepada jajaran Dinas Kesehatan untuk melakukan pengecekan kesehatan rutin kepada rekan-rekan petugas yang melakukan proses rekapitulasi, termasuk para saksi," jelas mantan Ketua KPU Kabupaten Bangli ini.

Lidartawan berharap, seluruh petugas yang saat ini masih dalam perawatan dapat segera sembuh. Sementara yang masih bertugas, bisa menjalankan tugasnya dengan baik serta senantiasa mengecek kondisi kesehatan masing-masing.

"Semoga dengan adanya instruksi Bapak Gubernur, kesehatan para petugas kita di lapangan dapat lebih diperhatikan, sehingga mereka dapat menjalankan tugas mulia ini hingga selesai," harap Lidartawan.

Soal apakah para petugas yang sakit ini mendapatkan keringanan biaya dari pemerintah serta santunan, Lidartawan mengatakan, semuanya sedang dikoordinasikan dengan KPU RI di Jakarta. Ia optimis, kondisi ini mendapatkan perhatian khusus dari KPU RI dan pemerintah.