Akibat Gempa, Ulon Pura Agung Lokanatha Runtuh | Bali Tribune
Diposting : 17 July 2019 15:15
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
Bali Tribune/ DAMPAK GEMPA - Sekda Kota Denpasar, A AN Rai Iswara didampingi OPD terkait memantau dampak gempa yang terjadi di Pura Agung Lokanatha Denpasar, Selasa (16/7).
balitribune.co.id | Denpasar -  Gempa 6 magnitudo mengguncang Pulau Bali, Selasa (16/7) berdampak pula di Kota Denpasar. Ulon Palinggih Padmasana Pura Agung Lokanatha, Lumintang Denpasar runtuh. Runtuhnya Ulon Pura  juga berimbas pada ornamen paksi serta ekor Bedawang Nala Padmasana Pura Setempat. 
 
Pemangku Pura Agung Lokanatha Denpasar, Jero Mangku Ketut Tarsana mengaku kejadian runtuhnya ulon Pura terjadi sekitar pukul 08.18 Wita. Saat itu dirinya bersama pemedek di pura sedang melakukan persembahyangan. 
 
“Kami kaget mendengar suara keras benda jatuh dari belakang Padmasana hingga terlihat berserakan serpihan batu bata yang tidak lain adalah Ulon dari Pelinggih Padmasana. Tapi hanya satu pelinggih yang terkena dampak dari guncangan gempa ini yakni Pelinggih Padmasana. Saat ini telah dilakukan persiapan untuk mengambil langkah-langkah pembersihan lewat upacara kecil terlebih dahulu,” ujar Jro Mangku.
 
Sekda Rai Iswara saat meninjau lokasi mengatakan guncangan gempa 6 magnitudo sangat keras terasa di Kota Denpasar. Dikatakan, terkait adanya kerusakan pada Padmasana Pura Agung Lokanatha Denpasar ini telah kita ambil langkah secepatnya. 
 
“Atas perintah dan seizin Walikota Rai Mantra kami bersama OPD terkait meliputi Dinas PUPR, BPBD Denpasar dan Bagian Kesra Setda Kota Denpasar untuk segera melakukan langkah langkah yang harus dilakukan di lapangan,” ujarnya. 
 
Lebih lanjut menurut Rai Iswara langkah awal pihaknya sudah meminta petunjuk kepada Ida Pedanda yang nantinya dapat dilakukan langkah cepat seperti halnya pembersihan di areal Pura Agung Lokanatha dengan upakara. “Atas petunjuk Ida Pedanda bersama pemangku Pura Agung Lokanatha akan segera dilakukan pembersihan dengan sesajen terlebih hari ini bertepatan dengan Purnama,” ujar Rai Iswara.
 
Sementara Kepala Stasiun Geofisika Sangglah Denpasar, Ikhsan mengatakan terdapat tujuh kali gempa susulan dari gempa awal yang berkekuatan 6 magnituodo tersebut. Gempa berpusat di sebelah selatan pulau Bali dengan diameter lintang 9,11 lintang selatan (LS), bujur 114,54 bujur timur (BT) dan kedalam 68 kilometer. Pusat gempa sangat dekat dengan pusat aktivitas terpadat di Kabupaten Badung, Nusa Dua, dan  Kuta Selatan. Terkait potensi Tsunami, pihaknya mengatakan gempa ini tidak berpotensi tsunami. 
 
"Dengan dirasakannya gempa yang cukup keras pihaknya mohon kerjasama di lapangan untuk bersama mandata dampak gempa, yang saat ini telah berkoordinasi juga dengan BPBD Kota Denpasar," ujarnya.(u)