Aktivitas Gunung Agung Menurun | Bali Tribune
Bali Tribune, Selasa 19 Maret 2024
Diposting : 3 October 2017 17:41
Redaksi - Bali Tribune
Gunung Agung
PANTAU – Gubernur Made Mangku Pastika di dampingi Karo Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra tampak mendapat penjelasan dari Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kasbani saat melakukan pemantauan Gunung Agung, Senin (2/10).

BALI TRIBUNE - Aktivitas gempa Gunung Agung sepanjang Senin (2/10) terjadi penurunan, namun intensitas gempa vulkaniknya masih tinggi sehingga status gunung tertinggi di Bali itu tetap awas.

Gubernur Made Mangku Pastika di dampingi Karo Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra,SH.,MH usai memantau langsung aktivitas Gunung Agung dari Pos Pengamatan Gunung Agung di Desa Rendang, kemarin menjelaskan, untuk mendapatkan informasi lebih akurat, peralatan di pos pemantauan semakin diperkuat dan titik-titik monitor diperbanyak.

“Informasi perkembangan Gunung Agung   ini penting sekali, tidak hanya bagi masyarakat   di sini, tapi juga bagi masyarakat  Indonesia bahkan dunia. Untuk itu informasinya  harus akurat dan jelas," ucap Gubernur Pastika.

Di dampingi juga oleh Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani, Gubernur Pastika menegaskan bahwasannya meskipun terjadi peningkatan aktivitas gunung tertinggi di Bali ini, namun belum berimbas pada sektor pariwisata.  Pariwisata Bali, lanjut dia, masih aman mengingat letak beberapa destinasi wisata seperti Ubud, Nusa Dua dan Kuta jauh dari lokasi Gunung Agung. Untuk itu wisatawan diminta tidak khawatir jika akan pergi berwisata ke Bali.

Pada bagian lain, Gubernur juga menegaskan, mengingat status Gunung Agung masih awas maka bagi masyarakat yang berada di 28 desa yang dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) untuk tetap mengungsi sementara itu warga desa di luar wilayah KRB dipersilakan kembali ke desanya.

"Saya tegaskan lagi warga desa di wilayah KRB harus mengungsi, sedangkan di luar KRB silakan kembali ke desanya untuk beraktivitas normal. Tapi kalau mau tetap tinggal di pengungsian silakan, tidak ada paksaan untuk kembali ke desa," tuturnya.

Orang nomor satu di Bali ini juga menambahkan pemerintah telah siap dengan segala kemungkinan terburuk termasuk jika Gunung Agung meletus baik dari segi  penganggaran, penyediaan logistik, kesehatan serta pendidikan  bagi para pengungsi. "Kita siap untuk kemungkinan terburuk, desa yang masuk dalam zona merah sudah kosong," pungkasnya.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh PVMBG per tanggal 1 Oktober dari pukul 00.00-23.59 telah terjadi gempa terasa skala II sebanyak 32 kali gempa, tektonik lokal sebanyak 587 kali gempa dan vulkanik dalam sebanyak 306 kali gempa.

Masyarakat di sekitar Gunung Agung apakah itu pendaki, pengunjung atau wisatawan, agar tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 9 km dari kawah puncak Gunung Agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara -Timur laut dan Tenggara - Selatan Barat Daya sejauh 12 km.