Antisipasi Dampak Kelelahan, Penyelenggara Pemilu Diperiksa Kesehatannya | Bali Tribune
Diposting : 25 April 2019 14:53
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Bali Tribune/ PEMERIKSAAN - Petugas yang terlibat dalam pleno tingkat kecamatan Rabu kemarin menjalani pemeriksaan kesehatan.
balitribune.co.id | Negara - Banyaknya penyelenggara pemilu yang sakit bahkan meninggal dunia karena kelelahan juga membuat pihak KPU Kabupaten Jembrana merasa khawatir terhadap jajarannya yang kini tengah melangsungkan rekapitulasi tingkat kecamatan. Mulai Rabu (24/4) seluruh pihak yang terlibat dalam rekpitulasi suara di setiap PPK ini diintruksikan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan (screaning test) dengan melibatkan tenaga kesehatan dari puskesmas setempat.
 
Berdasarkan pemantauan di sejumlah kantor camat tempat dilangsungkannya rekapitulasi perolehan suara tingkat kecamatan, seluruh pihak yang terlibat baik itu penyelenggara pemilu, pengawas pemilu maupun saksi peserta pemilu maupun petugas keamaan antusias mengikuti pemeriksaan kesehatan. Tenaga kesehatan kini disiagakan di lokasi rekapitulasi untuk memastikan pihak yang terlibat penghitungan suara ini kondisi kesehatannya memungkinkan melaksanakan tugasnya. Telebih mereka telah bekerja setiap harinya hingga malam hari sejak sebelum hari pemungutan suara,  Rabu (17/4) lalu.
 
Ketua KPU Kabupaten Jembrana I Ketut Gede Tangkas Sudiantara dikonfirmasi Rabu kemarin mengaku pihaknya merasa khawatir terhadap kondisi kesehatannya jajarannya yang sudah lebih dari sepekan bekerja hingga larut malam. Pihaknya Rabu pagi langsung berkordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana untuk difasilitasi. “Setiap hari puskesmas akan melakukan pengecekan selama rekap. Kelurahan petugas kami kecapekan, penat karena seharian harus berkonsentarasi penuh,” ungkapnya.
 
Namun setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan di hari keempat pleno kecamatan ini, ia memastikan seluruh jajaranya masih dalam kondisi sehat. Ia mengakui bahwa penghitungan suara hingga rekapitulasi ditingkat kecamatan ini memakan waktu yang cukup panjang serta menguras energy.
 
Dikonfrimasi terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana, dr. I Putu Suasta mengatakan pihaknya melakukan pengecekan (screening) terhadap pihak-pihak yang terlibat rekap ditingkat kecamatan ini. Menurutnya apabila seseorang diforsir bekerja setiap hari hingga malam hari tanpa istirahat maka jelas akan menurunkan daya tahan dan kapasitas tubuhnya. Ia menyatakan sujatinya orang yang bekerjanya diposir seperti penyelenggara pemilu ini tidak bisa hanya dengan pengecekan kesehatan saja. Namun dari hasil pemeriksaan di masing-masing kecamatan Rabu kemarin memang belum ada keluahan yang fatal.