Atap Gedung Dewan Jebol, Ketua Dewan Mencak-mencak | Bali Tribune
Diposting : 8 August 2017 18:14
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
DPRD
RUSAK - Ketua DPRD Kabupaten Jembrana, I Ketut Sugiasa mengaku kecewa dan geram dengan kondisi gedung dewan yang rusak setelah beberapa bulan selesai pengerjaanya.

BALI TRIBUNE - Kendati bangunan gedung Kantor DPRD Kabupaten Jembrana belum genap setahun selesai penggarapannya, namun kini kondisinya sudah mengalami kerusakan di sejumlah titik. Seperti pada sisi timur bangunan berlantai dua itu, setelah penyerahan tahap pertama malah bagian atap dan plafonnya mengalami kerusakan dan jebol sejak beberapa bulan lalu.

Selain atap/plapon gedung yang jebol di bagian plafon di depan sejumlah kamar mandi (toilet) di bagian sisi timur gedung dewan, dari pengamatan tampak kerusakan yang diduga akibat buruknya kontruksi bangunan itu juga terjadi di beberapa bagian hinga di lantai atas seperti di ruangan Ketua DPRD, ruangan bagian umum dan beberapa tempat lainnya.

Ketua DPRD Kabupaten Jembrana, I Ketut Sugiasa, Senin (7/8), geram dan marah-marah setelah mengetahui kondisi salah satu sudut kantor gedung wakil rakyat Jembrana itu rusak. Sugiasa yang memeriksa langsung kondisi bangunan dan bagian atap dan plafon yang jebol itu meminta Sekretaris DPRD (Sekwan) Kabupaten Jembrana I Made Sudantra saat itu juga mengambil petugas Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Kabupaten Jembrana yang menangani proyek pembangunan dan renovasi gedung dewan tersebut.

"Sejak awal kami ingatkan agar pekerjaannya yang benar dan segera diperbaiki jika ada yang rusak. Ini sudah diperbaiki malah tambah jebol, jadi pusat kerusakannya atau masalahnya dulu dibenahi, jangan sekedar saja diservice, berapa kali diperbaiki ya tetap saja akan jebol," tegas politisi asal Lingkungan Pemedilan, Keluarahan Dauhwaru, Jembrana itu.

Selain menita kepada Petugas Dinas PUPRPKP Kabupaten Jembrana, Ketut Antara untuk memperhatikan secara serius kerusakan itu, pihaknya juga meminta pihak rekanan untuk segera melakukan perbaikan. "Jika jaminan masih, jangan dikeluarkan dulu jaminannya. Saya rekomendasi ini, jika tidak mau diperbaiki, kami yang perbaiki. Sejak awal sudah kami minta diperhatikan hal ini, karena sudah tidak becus," ungkap politisi senior PDI P Jembrana ini.

Pihaknya selaku pimpinan dewan selain mengaku kecewa dengan hasil pekerjaan proyek itu juga menyayangkan adanya pemenang tender sejumlah proyek pekerjaan yang justru malah melakukan penawaran yang jauh lebih rendah dari pagu/plafon anggaran yang dihitung oleh pemerintah berdasarkan perhitungan harga satuan milik pemerintah atau yang dikenal dengan istilah proyek nyilem. "Jadi ke depan ini perlu diawasi ketat agar pelaksana/pemenang tender tidak mencuri spek pekerjaan. Jangan sampai kualitasnya jelek. Pekerjaan tanpa memperhitungkan hasil, apalagi nyilem," tegas Mantan Kepala Lingkungan (Kaling) Pemedilan ini. Sugiasa berharap ke depan ada pembenahan dalam perencanaan, tender dan pengerjaan proyek agar sesuai kualitas.

Sekwan Kabupaten Jembrana, I Made Sudantra yang mendapingi Ketua Dewan saat mengecek kondisi bangunan yang rusak itu mengatakan kerusakan bagian atap dan plafon di gedung sisi timur itu semakin parah sejak tiga minggu lalu. Bahkan ia mengaku dirinya nyaris tertimpa puing-puing atap dan plafon bangunan yang jebol itu. Untuk menampung air yang megalir dari bagian atap yang jebol ini, staf sekretariat dewan menaruh sebuah ember besar dan kertas kanton agar air tidak meluber keruangan.