Bali Heritage Food Festival Targetkan 2 Ribu Pengunjung | Bali Tribune
Diposting : 28 March 2018 22:04
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
cooking class
KONFERS - Konferensi pers Bali Heritage Food Festival 2018

BALI TRIBUNE - Kawasan pariwisata the Nusa Dua memperkenalkan berbagai macam makanan tradisional khas Indonesia melalui event Bali Heritage Food Festival (BHFF) 2018. Event kuliner bertajuk Bhinneka Rasa Nusantara ini akan melibatkan wisatawan yang diagendakan berlangsung 30-31 Maret 2018 di Pulau Peninsula, Nusa Dua, Badung.

Head of Commercial Division The Nusa Dua, Anak Agung Istri Ratnadewi saat konferensi pers di kantor setempat, Selasa (27/3) mengatakan, BHFF kali ini untuk pemulihan pariwisata Bali yang sempat menurun pasca Gunung Agung erupsi akhir tahun 2017 lalu.

"Bali Heritage Food Festival suatu event  yang diadakan untuk pemulihan pariwisata Bali. Tahun ini dalam IMF-WB kita harus menampilkan kekayaan Indonesia dalam bidang makanan," katanya.

BHFF 2018 ini ditargetkan dalam sehari sebanyak 2.000 pengunjung tanpa dikenakan biaya masuk. "Kita menargetkan kunjungan dari kalangan keluarga, blogger makanan, dan wisatawan penggemar kuliner," jelas Ratna.

Wisatawan yang menginap di hotel kawasan Nusa Dua kata dia juga bisa datang dan terlibat dalam "ngelawar massal" saat festival makanan bsrlangsung. Sebab festival makanan ini akan menampilkan sejumlah kegiatan kuliner yang melibatkan banyak peserta.
"Jadi supaya wisatawan tahu cara dan bahan membuat lawar. Disamping itu juga ada nyate massal, eating contest spicy food, cooking class, food battle competition, suguhan makanan nusantara dan live music," beber Ratna.

Festival ini lanjut dia mengatakan merupakan bagian dari 12 kegiatan dalam kalender event yang diprogramkan The Nusa Dua selama tahun 2018. Culinary Tourism atau wisata kuliner di Indonesia merupakan sebuah daya tarik bagi wisatawan. Wisata kuliner tersebut juga untuk mengenalkan berbagai macam kuliner di Indonesia mulai dari cara penyajian dan teknik memasak serta keunikan setiap daerah.

Ketua BPD Indonesia Chef Association (ICA) Bali, I Gede Putu Hendra Mahena mengungkapkan bahwa peserta harus menonjolkan dan mempertahankan kuliner tradisional dengan teknik memasak berdasarkan standarisasi hygiene dan sanitasi untuk menjadi go internasional. "Akan ada 120 peserta dibagi 6 tim. Event ini akan jadi tontonan menarik bagi wisatawan yang datang. Selain itu juga ada penanganan tentang daging olahan dan non olahan serta demo cooking untuk pengolahan ikan dari mentah sampai siap disajikan," terangnya.

Sementara itu, Vice President Bank Mandiri Regional XI Bali dan Nusa Tenggara, Harsono Rudi Fernadi menyatakan dalam event ini Bank Mandiri akan mengedukasi masyarakat atau pengunjung untuk melakukan cashless atau transaksi non tunai. Dia menyebutkan bahwa hampir 70 persen pengunjung di Nusa Dua adalah orang asing dan tidak terlepas dari peran perbankan saat melakukan transaksi.

"Wisatawan yang datang ke Nusa Dua apabila kebutuhan uang cashnya kurang bisa bertransaksi dengan kartu Visa dan Master Card. Pariwisata ini juga mempengaruhi bisnis bank. Kalau oupansi turun maka uang yang masuk di bank juga turun," katanya.

Harsono menambahkan selama festival berlangsung, Bank Mandiri akan menyediakan fasilitas kemudahan bertransaksi dengan cara digital banking yakni menyediakan EDC untuk 20 tenant.  "Disamping itu kita akan menyediakan Mandiri Mobile untuk transaksi penarikan tunai. Seluruh kemudahan transaksi akan kita sediakan. Kami menargetkan 1 tenant Rp 5 juta transaksi setiap hari," imbuhnya.