BBTF 2024 Mempromosikan Usaha Pariwisata Berkelanjutan | Bali Tribune
Diposting : 17 April 2024 21:57
YUE - Bali Tribune
Bali Tribune / Pameran pariwisata berskala internasional di Nusa Dua, Badung

balitribune.co.id | DenpasarPelaku pariwisata Bali mengakui hingga saat ini kondisi pariwisata di pulau ini belum pulih sepenuhnya dari imbas pandemi Covid-19. Berbagai upaya dilakukan untuk mengembalikan kegiatan kepariwisataan di Pulau Dewata seperti sebelum terjadinya wabah global tersebut. 

Salah satunya adalah dengan kembali menggelar pameran pariwisata berskala internasional yakni Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) yang diselenggarakan setiap tahun di Nusa Dua Kabupaten Badung. Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita), Putu Winastra mengatakan, BBTF yang merupakan satu-satunya kegiatan promosi pariwisata berskala international yang dimiliki Indonesia saat ini, dimana lahirnya adalah di Bali melalui Asita Bali. 

"Jadi kita patut berbangga untuk hal ini, dimana pemerintah dan seluruh stakeholder pariwisata wajib untuk mendukung event bergengsi ini. Per 16 April 2024 sudah ada 200san pembeli dari luar negeri," katanya di Sanur, Denpasar, Rabu (17/4).

Ratusan pembeli tersebut berasal dari operator tur luar negeri yang telah membawa turis mancanegara ke Bali. 

Pada BBTF ke-10 tahun ini yang akan diselenggarakan pada tanggal 12-14 Juni 2024 yang akan datang dan mengusung tema “Exploring and Experiencing Sense of Indonesia's Beauty” yang bertujuan untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai tujuan wisata utama dengan menyoroti beragam atraksi wisata, mempromosikan usaha pariwisata berkelanjutan, dan membina kolaborasi dalam memajukan industri pariwisata Indonesia dan Bali sebagai jendela pariwisata Indonesia.

"Sekali lagi kami berharap semua pihak secara sustain mendukung BBTF event kebanggaan bangsa, BBTF bisa eksis sampai dengan hari ini tidak bisa berjalan sendiri, membutuhkan konsistensi, kolaborasi dan dukungan semua pihak sehingga BBTF semakin kuat dan semakin besar," katanya. 

Lebih lanjut Winastra mengatakan, pertumbuhan pesat industri pariwisata juga dihadapkan pada kenyataan keras akan dampaknya terhadap lingkungan, masyarakat, dan budaya sendiri. Kebutuhan akan praktik pariwisata berkelanjutan belum pernah sebesar ini. Menjadi pelopor dalam pariwisata berkelanjutan membutuhkan upaya bersama dari semua pihak yang terlibat. 

"Ini meminta perubahan pola pikir, komitmen terhadap praktik yang bertanggungjawab, dan visi untuk masa depan di mana pariwisata berkembang seiring dengan alam dan masyarakat.

Kita memiliki kesempatan dan tanggungjawab unik untuk membuka jalan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Kita harus memperjuangkan inisiatif yang mengutamakan konservasi lingkungan, mendukung komunitas lokal, dan melestarikan warisan budaya, serta berkolaborasi dengan berbagai pihak, dan memperjuangkan kebijakan yang mendukung pariwisata berkelanjutan yang berkualitas," imbuhnya.