Bendung Karet Tukad Penet Jebol, PDAM Seret | Bali Tribune
Bali Tribune, Selasa 19 Maret 2024
Diposting : 22 February 2020 20:36
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
Bali Tribune / Jebol - Bendung karet pada Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Tukad Penet kembali jebol, Jumat (21/2).
balitribune.co.id | Denpasar - Bendung  karet pada Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Tukad Penet kembali jebol, Jumat (21/2). Akibat jebolnya bendungan karet tersebut, pasokan air baku yang dibeli Perumda Tirta Sewakadarma Denpasar dari Tukad Penet kembali tersendat. Alhasil, pendistribusian air menuju wilayah Denpasar  terutama Denpasar Barat  kembali mengalami gangguan.
 
Dirut Perumda Tirta Sewakadarma, IB Arsana mengungkapkan, jebolnya bendungan tukad penet menyebabkan SPAM Penet tidak bisa berproduksi. Hal itu sudah berkali-kali terjadi yang menyebabkan pelanggan Perumda sering mengalami gangguan pada saluran air. Akibatnya,  Perumda Tirta Sewakadarma sering menerima komplain dari masyarakat.  "Ini sudah berkali-kali harusnya ada langkah cepat. Kalau tidak masyarakat akan terus mengeluh kepada kami. Sudah sering kejadian seperti ini harusnya bisa diambil langkah agar tidak kembali terjadi hal yang sama. Kami khawatir pelanggan akan terus protes karena sering sekali gangguan akibat jebolnya bendungan Tukad Penet," jelasnya.   
 
Menurut Arsana, menyikapi gangguan tersebut, pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida selaku pengelola bendung harusnya melakukan langkah cepat menangani hal tersebut. Jika tidak, pihaknya akan terus mengalami komplain dari pelanggan karena terlalu sering penyaluran air bermasalah. "Intinya kami tidak ingin hal itu terjadi berulang-ulang yang berdampak pada masyarakat Denpasar," ujarnya. 
 
Pejabat Pembuat Komitmen, Operasi dan Pemeliharaan II BWS Bali-Penida, I Wayan Yuliartha mengatakan, seringnya bendung karet tersebut jebol karena karet bendung sudah terlalu tua yang dibangun sejak 2008 lalu. Idealnya kata dia, bendung karet harus diganti 10 tahun sekali. 
 
Kendala saat ini kata dia, dengan terlalu tuanya bendung tersebut, membuat bocor baru dititik yang berbeda. "Terlalu tua, sekarang tambal satu, bocornya di lokasi lain. Jadi itu harus diganti, dan sekarang sudah kami anggarkan untuk antisipasi jangka panjang kami akan ganti termasuk seluruh komponen dan gensetnya. Itu sudah dianggarkan di Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) 2020. Akan digarap Awal Maret 2020 yang memakan waktu sekitar 8 bulan," jelasnya.  
 
Untuk jangka pendek kata dia, pihaknya sudah mulai bekerja dengan menambal bendung karet tersebut sebelum ada pergantian agar bisa digunakan untuk mengolah air baku. Selain itu Yuliartha juga mengatakan pihaknya akan membuat kis dum sementara. "Jangka pendek perbaikan dan pembuatan kis dum. Hari ini UPT belum siap, kalau kami sudah dengan peralatan jadi pengerjaannya mulai besok (hari ini,red)," tandasnya.