Bertahun-tahun Saluran Irigasi Aya Kawan Hancur | Bali Tribune
Diposting : 21 March 2019 21:24
Agung Samudra - Bali Tribune
Bali Tribune/HANCUR - Kondisi saluran Irigasi di Aya Kawan yang hancur.
Bali Tribune, Bangli - Sudah bertahun-tahun kondisi saluran Irigasi Aya Kawan di Jalan Serma Meranggi, Banjar Belumbang, Kelurahan Kawan, Bangli hancur. Karena tidak tersentuh perbaikan sampai-sampai air menggerus tembok panyengker pekarangan rumah warga.
 
Menurut warga I Wayan Suparsa, ambrolnya dinding saluran irigasi sudah terjadi tahun 2011, karena pondasinya kurang dalam, sehingga mudah tergerus air. Jika turun hujan saluran irigasi yang sering disebut “telabah pemotongan” volume airnya sangat besar. Pasalnya, saat hujan air dari ujung utara kota Bangli dan pusat kota menjadi satu melewati saluran irigasi tersebut. “Karena saking bersarnya volume air, saat hujan beberapa hari lalu air naik hingga masuk ke pekarangan rumah,” ujar Pria asal Banjar Pule, Kelurahan Kawan ini, Rabu (20/3).
 
I Wayan Suparsa berharap agar pemerintah melakukan normalisasi saluran irigasi tersebut, dan jika dibiarkan kerusakan akan semakin parah dan makin banyak tanah warga akan tergerus. “Kami meminta agar pemerintah segera melakukan normalisasi saluran secara menyeluruh, sehingga bisa menuntaskan masalh banjir di kota Bnagli yang kerap terjadi saat turun hujan,” ungkapnya.
 
Kasi Sumber Daya Air, Dinas PU Bangli Ida Bagus Adnyana saat dikonfirmasi terkait hancurnya saluran irigasi tersebut mengaku telah sempat turun ke lokasi. “Memang lokasi dari saluran drainase tersebut dialiri air dari segala penjuru,sehingga rawan meluap,” jelasnya. Untuk menuntaskan masalah banjir yang kerap terjadi memang perlu dilakukan normaslisasi secara menyeluruh. “Kami sudah melakukan survai dengan melibatkan bidang Bina Marga,” ujarnya.
 
Bebernya, untuk memecahkan masalah banjir, maka perlu dibuat saluran pemecah air di beberapa titik, tidak seperti saat ini air dari berbagai penjuru numplek di saluran irigasi Aya Kawan. “Untuk normalisasi saluran drainase sudah masuk usulan tahun 2020, dan anggaran yang dibutuhkan mencapai belasan miliar,” kata IB Adnyana.