BI Optimis Vaksinasi Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Bali | Bali Tribune
Diposting : 28 February 2021 20:25
Arief Wibisono - Bali Tribune
Bali Tribune / PROGRAM VAKSIN - Menparekraf Sandiaga Uno di Nusa Dua Bali ketika menghadiri program vaksin bagi para pelaku pariwisata

balitribune.co.id | BadungProses pemberian vaksin kepada warga Bali yang disertai dengan menurunnya kasus covid-19, diharapkan mampu  mengembalikan aktivitas ekonomi di berbagai sektor, termasuk aktivitas konsumsi, investasi, kinerja fiskal, ekspor dan impor, hal itu diungkapkan Kepala KPw BI Provinsi Bali saat meninjau pemberian vaksin Covid-19 kepada para pelaku pariwisata di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Sabtu (27/2).

Lebih jauh Trisno Nugroho menyampaikan pertumbuhan positif diperkirakan akan dimulai pada triwulan II 2021 sehingga secara keseluruhan tahun 2021 perekonomian diperkirakan tumbuh positif.

“Optimisme terhadap pertumbuhan positif didukung oleh perkiraan selesainya proses vaksinasi bagi masyarakat Bali, kelak,” tukasnya.

Selanjutnya Trisno merekomendasikan lima langkah strategis dalam mencapai pertumbuhan ekonomi Bali kedepannya. Pertama, mendorong pelaku pariwisata untuk memperoleh sertifikat CHSE untuk meyakinkan bahwa Bali siap menerima wisatawan. Kedua, mendorong UMKM onboarding sehingga memperluas pemasaran. Ketiga, mempercepat realisasi belanja daerah. Keempat, mendorong sektor pertanian untuk menerapkan GAP (Good Agriculture Practice), menggunakan teknologi digital dalam berproduksi (digital farming) dan memasarkan produknya melalui e-commerce. Kelima, mendorong pembayaran secara non tunai, utamanya menggunakan QRIS.

Sebelumnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno yang langsung memantau kegiatan vaksin juga menyampaikan, ada beberapa rancangan dalam merangsang kembali denyut nadi perekonomian Bali yaitu melalui, vaksinasi, Free Coridor Covid (FCC), Travel Buble dan bantuan lunak (Soft Loan) bagi pelaku pariwisata. 

Selain itu penetapan “Green Zone” bagi daerah-daerah yang akan ditetapkan nantinya seperti Nusa Dua, Ubud, Sanur dan Nusa Penida untuk dikunjungi wisatawan yang telah melakukan vaksin, testing dan tracing secara ketat menjadi sangat penting.

Soal “Soft Loan” atau pinjaman lunak berjangka waktu 8 hingga 10 tahun bagi masyarakat pelaku pariwisata, Menteri Sandiaga mengungkapkan bahwa inisiasi datang dari Pemerintah Provinsi Bali.

“Jumlah total pinjaman 1 miliar sampai 50 miliar per account  dengan bunga di bawah KUR,” sebutnya.

Lantas Menteri Sandiaga juga menjelaskan tentang “Program Replacement Rate” bagi wisatawan. Asumsinya dengan replacement rate sekitar 65 persen saja wisatawan ke Bali, diharapkan perekonomian Bali secara berangsur bisa pulih.

“Kita juga rencanakan bakal lakukan kick off menggalakkan MICE kalangan BUMN dan pemerintahan, saya sudah bicarakan dengan Menteri BUMN terkait hal ini,” ujarnya seraya menambahkan, dengan berbagai kegiatan di Bali diharapkan mampu memberikan stimulasi bangkitnya perekonomian Bali.