BI-Pemkab Badung Gelar HLM Jelang Akhir Tahun | Bali Tribune
Diposting : 17 October 2019 18:35
Arief Wibisono - Bali Tribune
Bali Tribune/Kepala KPw BI Bali, Trisno Nugroho (paling kiri), Kabag Perekonomian Kabupaten Badung, AA Sagung Rosyawati (tengah) dan Dirut PD Pasar Badung, I Made Sukantra.

balitribune.co.id | Badung - Meskipun sempat meraih penghargaan kabupaten berprestasi versi Tim Pengendali Infalasi Daerah (TPID) tingkat nasional rupanya tak membuat Kabupaten Badung berdiam diri. Bertempat di ruang rapat Nayaka Gosana 1, Kantor Bupati Badung, Kamis (17/10) TPID Kabupaten Badung bersama KPw BI Bali menggelar High Level Meeting (HLM) yang tujuannya semata-mata untuk mengetahui kondisi terakhir pasokan dan distribusi komoditas di Badung menjelang akhir tahun. HLM dibuka oleh Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, selain itu juga hadir Kepala KPw BI Bali, Trisno Nugroho, Kabag Perekonomian Kabupaten Badung, AA Sagung Rosyawati, Dirut PD Pasar Badung, I Made Sukantra serta stakeholder lainnya.

Usai HLM Kepala KPw BI Bali, Trisno Nugroho menyampaikan, Badung termasuk kabupaten yang disiplin dalam melakukan pemantauan inflasi di wilayahnya.  

“Kediplinan Badung memonitor inflasi di wilayahnya ditandai setiap tiga bulan sekali selalu melakukan HLM yang dipimpin langsung bupati ataupun wakilnya,” sebut Trisno Nugroho.

Ia berpendapat sudah selayaknya Badung dijadikan contoh bagi kabupaten/kota di Bali, karena pimpinan daerahnya langsung turun memonitor pasokan komoditas di lapangan. Selain berbagai informasi yang didapat BI dalam HLM kali ini, Trisno Nugroho juga mewanti-wanti fluktuasi inflasi akhir tahun meskipun diakui kerap juga mengalami deflasi. 

“Tadi juga disampaikan skenario mengatasi lonjakan akhir tahun mulai November sampai Januari tahun depan,” sebutnya seraya mengingatkan inflasi yang kerap terjadi di akhir tahun jangan sampai “berulang tahun” yang artinya terulang dan terulang lagi. 

Dari tempat yang sama, Kabag Perekonomian Kabupaten Badung, AA Sagung Rosyawati juga menyampaikan, inflasi di Badung cenderung terkendali dan stabil, meskipun beberapa penghargaan sempat diraih tentu semua itu tidak terlepas dari arahan pimpinan serta sinergitas stakeholder terkait. 

“Bukan hanya setiap tiga bulan kami melakukan HLM, tapi tiap bulan kami melakukan rapat kesekertariatan, untuk memantau ketersediaan komoditas,” ujarnya 

Baik rapat bulanan ataupun triwulan sekali tujuannya untuk mengambil langkah-langkah strategis triwulan sebelumnya juga triwulan kedepan terhadap komoditas tertentu yang bisa memicu inflasi. 

“Arahan pimpinan dan Kepala BI, langkah antisipasi yang bisa dilakukan yaitu membuat grand design rumusan kebijakan antaranya dengan melakukan stok komoditas seperti bawang dan cabai, apalagi kita sudah memiliki pergudangan sendiri,” tuturnya. 

Disamping itu juga dalam memenuhi komoditas yang diperlukan pihaknya mencoba bekerjasama dengan TPID kabupaten lain. 

“Kerjasama dengan kabupaten atau daerah lain, hal itu memungkinkan karena Badung kerap mendapat kunjungan TPID daerah lain,” imbuhnya yang juga menegaskan kebutuhan komoditas di Badung memang harus tetap terjaga, pasalnya Pemerintah Kabupaten Badung bukan hanya memenuhi kebutuhan rumah tangga tapi juga kebutuhan hotel, rastoran dan kafe (horeka).