BKKBN - Universitas Warmadewa Tandatangani Kerjasama | Bali Tribune
Diposting : 26 May 2016 13:43
bernard MB - Bali Tribune
BKKBN
Pihak BKKBN dan Universitas Warmadewa melakukan penandatanganan kerjasama.

Denpasar, Bali Tribune

Mitra kerja BKKBN terus bertambah. Ini seiring penandatanganan MoU antara BKKBN dengan Universitas Warmadewa sekaligus launching Pusat Informasi Konseling Mahasiswa (PIK - M) "Yowana Warmadewa" di kampus Warmadewa, Selasa (24/5) malam. Dari BKKBN ditandatangani langsung oleh Kepala BKKBN RI, dr. Surya Candra Surapati, sementara dari Warmadewa oleh Rektor Prof dr. Dewa Putu Widjana, DAP and E., Sp.Park.

Widjana dalam sambutannya, mengatakan siap untuk mensukseskan kerjasama tersebut. Apalagi, Universitas Warmadewa mempunya Fakultas Kedokteran sehingga program- program BKKBN, seperti kesehatan reproduksi sangat tepat sehingga dapat menambah wawasan bagi mahasiswanya.

“Ini penghargaan yang sangat luar biasa. Kami menyambut baik kerjasama ini dan manfaatkan segala potensi yang ada untuk mensukseskan kerjasama ini. Terutama, Fakultas Kedokteran untuk meningkatkan karir dan kompetensi,” ungkapnya.

Dikatakannya, pihaknya mempunyai kesamaan dengan program BKKBN, yaitu mata kuliah tentang 1000 hari pertama balita. “Kita akan kerjasama dengan BKKBN untuk program 1000 hari pertama balita. Semester pertama, kita langsung terjunkan mahasiswa ke lapangan untuk berkomunikasi dengan ibu-ibu hamil, dengan keluarganya dan beretika dalam berkomunikasi. Harapannya agar ibu dan bayinya akan tetap sehat sehingga dapat membantu meningkatkan kesehatan masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Candra Surapati mengatakan, jangan mempersempit program KB bahwa hanya identik dengan alat kontrasepsi saja. Tetapi program KB membangun manusia yang berkualitas. “Program KB itu lebih dari kontrasepsi. Program 1000 hari pertama kehidupan itu sangat penting untuk membentuk manusia. Untuk itu, jarak kelahiran tiga tahun sehingga ada waktu dua tahun untuk menyusui. Untuk itu, kami menyambut baik kerjasama ini untuk menata masa depan. Saya yakin, adek-adek mahasiswa ini menikah direncanakan, bukan karena bencana. Jadi, rencanakan selesai kuliah, rencanakan untuk bekerja dan rencanakan untuk kapan menikah,” imbuhnya saat memberikan kuliah umum.