Bupati Suwirta Hadiri Karya Aci Sang Hyang Grodok Di Lembongan | Bali Tribune
Diposting : 2 August 2018 00:31
Ketut Sugiana - Bali Tribune
SANG HYANG GRODOG- Terdiri dari 23 bagian tarian sakral, karya Aci Sang Hyang Grodog di Desa Pakraman Lembongan Klungkung berlangsung selama 11 hari yakni, 19-30 Juli 2018. Tampak salah satu tarian sakral dipersembahkan warga sebagai wujud rasa syukur atas karunia Tuhan Yang Maha Esa pada puncak karya dimaksud, Senin (30/7) malam lalu.
BALI TRIBUNE - Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menghadiri puncak karya Aci Sang Hyang Grodog yang dilaksanakan warga Desa Pakraman Lembongan, Nusa Penida. Turut bersama Bupati, Ny.Ayu Suwirta, FKPC Nusa Penida, Perbekel Desa Lembongan Ketut Gede Arjaya serta sejumlah tokoh masyarakat setempat.
Bertempat di Perempatan Catus Pata, Desa Pakraman Lembongan, Senin (30/7) malam lalu, Bupati Suwirta dalam sambutannya menyatakan,dirinya mengapresiasi semangat warga dalam adat dan tradisi yang diwariskan para leluluhur.
 
Dia mengatakan, ditengah pesatnya perkembangan pariwisata di Nusa Lembongan tidak serta merta membuat masyarakat lupa untuk melaksanakan tradisi leluluhur satu diantaranya karya Aci Sang Hyang Grodog.
 
Menurut Bupati, hal itu merupakan wujud syukur  warga serta bakti  kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Pada kesempatan itupula, Bupati Suwirta berharap, warga senantiasa menjaga kelestarian adat,budaya serta tradisi guna menunjang perkembangan pariwisata di Nusa Penida dan Lembongan pada khususnya.
 
Sementara, menurut penjelasan Ketua Panitia karya Aci Sang Hyang Grodog, I Nyoman Murta, rangkaian ritual karya dimaksud diakhiri dengan prosesi ngeluar atau ngelebar serta secara simbolis melaksanakan prosesi turunnya widiadara dan widiadari sebagai ucapan rasa syukur atas berkah yang dianugerahkan Tuhan kepada umatnya.
 
Adapun secara simbolis widiadara dan widiadari dimaksud disebut sebagai Sang Hyang Bunga yakni, simbol ditebarkannya keharuman (kedamaian,red) bagi warga Nusa Lembongan. Untuk diketahui, Tari Sang Hyang Grodog terbagi menjadi 23 bagian tarian antara lain, Sang Hyang Sampat, Sang Hyang Bumbung, Sang Hyang Penyalin, Sang Hyang Lingga,Sang Hyang Joged, Sang Hyang Dukuh Ngaba Cicing, Sang Hyang Jaran, Sang Hyang Dukuh Masang Bubu, Sang Hyang Sampi, Sang Hyang Bangu-bangu, Sang Hyang Kebo, Sang Hyang Tiling-Tiling, Sang Hyang Enjo-enjo, Sang Hyang Manjangan, Sang Hyang Tutut, Sang Hyang Jangolan Dukuh Ngaba Penyu, Sang Hyang Barong, Sang Hyang Kelor, Sang Hyang Capah,Sang Hyang Perahu, Sang Hyang Sumbul, Sang Hyang Payung serta Sang Hyang Bunga.
 
Keseluruhan prosesi di tempat ini berlangsung selama 11 hari yakni, 19-30 Juli 2018. Sementara untuk prosesi ngeluar atau ngelebar akan diisi dengan tarian mepeed oleh para ibu PKK desa setempat.
 
“Salah satu tujuannya untuk melestarikan warisan budaya leluhur Lembongan.Mengimplementasikan nilai budaya adiluhung yang terkandung didalam warisan budaya Sang Hyang Grodog seperti meningkatkan kesadaran diri dan mempererat kerjasama serta gotong royong guna terwujudnya keselarasan dan keseimbangan alam semesta sebagaimana konsep Tri Hita Karana,” sebut Murta.