Cuaca Buruk Terjadi Lagi, Penyeberangan Jawa-Bali Kembali Ditutup Sementara | Bali Tribune
Diposting : 17 November 2017 20:44
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
penyeberangan
DITUTUP - Cuara buruk yang beresiko pada keselamatan pelayaran kembali terjadi di Selat Bali, penyeberangan ditutup sementara, Kamis (16/11) sore.

BALI TRIBUNE - Aktifitas penyeberangan Jawa-Bali di perairan Selata Bali, Kamis (16/11) sore, kembali ditutup akibat hujan deras disertai angin kencang yang membahayakan pelayaran. Syahbandar menutup penyeberangan baik di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang maupun di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk selama setengah jam.

Informasi yang diperoleh di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, Kamis sore, menyebutkan hujan sangat lebat dan angin yang bergerak sangat kencang mulai terjadi sekitar 14.00 Wita. Situasi di perairan Selat Bali seketika menjadi gelap akibat kabut yang timbul karena hujan deras yang dihembus angin kencang. Keselamatan pelayaran kapal yang melayani jasa penyeberangan lintas Jawa-Bali menjadi sangat beresiko akibat jarak pandang nakhoda yang menjadi sangat terbatas. Unit Pelaksana Pelabahun (UPP) atau syahbandar di Ketapang maupun Gilimanuk memutuskan untuk melakukan penutupan sementara penyeberangan di Selat Bali pukul 16.15 Wita.

Saat dilakukan penutupan, seperti biasanya kapal yang sedang berlayar di perairan diminta merapat ke pelabuhan terdekat atau mencari tempat mengapung yang aman. Beruntung tidak terjadi antrean pengguna jasa penyeberangan saat penutupan dilakukan karena saat itu memang lengang.

Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Unit Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, Heru Wahono mengatakan penutupan sementara penyeberangan itu dilakukan oleh Syahbandar yang memang memiliki kewenangan dalam keselelamatan pelayaran. “Kalau syhabandar menunda pelayaran karena pertimbangan keselamatan kami mengikuti saja. Memang kami lebih mengutamakan pelayanan dan keselamatan pelayaran,” ujarnya.

Kepala TU UPP atau Syahbandar Gilimanuk Ni Komang Yuliani dikonfirmasi kemarin menuturkan, penutupan penyeberangan sementara kembali dilakukan setelah cuaca buruk yang beresiko bagi pelayaran. “Hujan dan angin kencang membuat cuaca kabut dan gelap sehingga jarak pandang menjadi sangat terbatas apalagi di tengah selat Bali, dan itu beresiko bagi pelayaran kapal. Demi keselamatan, penyeberangan kita tunda,” ujarnya. Dikatakannya, cuaca buruk Kamis sore hanya sebentar.

Hujan deras dan angin kencang perlahan mereda setengah jam setelah dilakukan penutupan penyeberangan . Setelah aktifitas penyeberangan kembali dibuka pukul 18. 35 Wita, kapal-kapal yang sudah selesai muat langsung berlayar, begitupula kapal yang sebelumnya mengapung selama penyeberangan ditutup kembali melanjutkan pelayaran. “Kita selalu memperhatikan cuaca dan jika cuaca membahayakan pelayaran maka penutupan sementara kita lakukan karena kita lebih mengutamakan keselamatan,” jelasnya.