Deklarasi Jaga Kerukunan Antar Umat Beragama | Bali Tribune
Diposting : 27 February 2018 08:54
Agung Samudra - Bali Tribune
agama
TANDA TANGAN - Kapolres Bangli AKBP tandatangani ikrar tokoh agamaI GN Agung Anom Panji bersama , Senin (26/2).

BALI TRIBUNE - Guna menciptakan situasi wilayah Kabupaten Bangli yang Kondusif menjelang Pilgub Bali 2018 dan Hari Raya Nyepi, Kapolres Bangli AKBP I GN. Agung Ade Anom Panji, SIK., MAP., melaksanakan Ikrar (Deklarasi) bersama para Tokoh Agama, di wantilan Banjar Adat Penglipuran Kelurahan  Kubu  Bangli,Senin (26/2).

Kapolres Bangli AKBP I GN Agung Anom Panji mengatakan tujuan dari kegiatan ini  untuk menjaga kerukunan antar umat beragama  di Bangli. “Berkaca  dengan kejadian di beberapa wilayah Indonesia yang seolah-olah beberapa kejadian itu dapat meretakkan hubungan antar umat beragama, maka  sebagai langkah antisipasi kita menggelar deklarasi kerukunan umat beragama di Bangli,” ujarnya. Kapolres berharap   masyarakat  ikut menjaga keutuhan  kerukunan umat beragama di wilayah Bangli.

Bupati Bangli I Made Gianyar menyampaikan, selama ini kerukunan umat beragama di Kabupaten Bangli sudah berjalan dengan baik. Tepo salero, tatwam asi, kita rasakan sudah baik. Untuk itu melalui kegiatan ini Bupati Made Gianyar mengajak masyarakat bisa deteksi dini paham redikalisme dan mencegah hal-hal yang bisa memecah belah kerukunan umat. “Intinya kegiatan ini untuk mempertahankan dan meningkatkan kondusifitas keamanan dan ketertiban masyarakat. Karena apabila sudah aman, sudah nyaman mau ngapain saja pasti bisa. Mau kesekolah enak, mau  ke rumah sakit enak, mau bertani enak. Intinya kalau sudah aman dan nyaman semua pasti bisa dicapai,” jelasnya.

Ketua FKUB Bangli yang juga Ketua PHDI Bangli Nyoman Sukra menjelaskan, terkait dengan kegiatan hari suci Nyepi yang kebetulan bersamaan dengan hari suci Saraswati sudah diputuskan oleh sulinggih. Bahwa perayaan Nyepi berjalan seperti biasa. Sedangkan  Saraswati dilaksanakan sebelum jam enam pagi. “Jadi tanggal 17 Maret jam enam pagi sudah dimulai catur brata penyepian. Sedangkan Saraswati berlangsung sebelum jam enam pagi. Untuk surat edaran segera menyusul,” jelasnya.

Dijelaskan juga, untuk dispensasi bagi yang punya bayi, yang punya keluarga sakit atau mau melahirkan saat Nyepi, itu sudah diatur. Dispensasinya sudah ada di kelihan banjar dan akan diatur oleh pecalang. “Jadi kegiatan Nyepi tidak akan terganggu. Mudah-mudahan juga tidak ada yang menggangu,” harapnya.

Terkait dengan pelaksanaan pilkada, ia menegaskan, FKUB sudah bersepakat bahwa tempat suci hanya untuk kegiatan keagamaan. Tidak boleh ada kegiatan kampanye. Sedangkan untuk malam pengrupukan, karena ada simbul ogoh-ogoh, ia juga sudah mengimbau agar ogoh-ogoh tidak ditunggangi atau dipakai sarana kegiatan politik. “Kami sudah sampaikan imbauan kepada bendesa, saat pengrupukan tidak boleh mempergunakan atribut partai atau calon. Etikanya ogoh-ogoh wujudnya adalah  bhuta kala tidak boleh wujud calon dan berkaitan dengan pilkada. Tidak boleh ada minum-minuman keras dan tidak boleh mengarak ogoh-ogoh melewati wilayah banjar atau desa. Itu tanggung jawab pecalang dan sekaa teruna,” jelasnya.

Dalam kegiatan yang dihadiri oleh para tokoh agama dan masyarakat  juga dilakukan penandatanganan ikrar bersama tokoh Agama dalam menjaga Kamtibmas di wilayah Kabupaten Bangli dan dilanjutkan dengan penandatanganan kesepakatan hari Raya Nyepi oleh Ketua FKUB Kabupaten Bangli, Ketua MMDP Kabupaten Bangli, para Tokoh Agama dan ditutup dengan penandatanganan oleh Bupati Bangli, Dandim 1626/Bangli, Kapolres Bangli yang disaksikan oleh Muspika se-Kab. Bangli.