Delegasi IMF-World Bank Disambut Gemuruh Kendang Adi Merdangga di Tukad Bindu | Bali Tribune
Bali Tribune, Selasa 19 Maret 2024
Diposting : 17 October 2018 23:22
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
Delegasi IMF World Bank mengikuti permainan anak tradisional “Mecagcag”saat mengunjungi Tukad Bindu, Selasa (16/10).
BALI TRIBUNE - Puluhan Delegasi IMF World Bank Grup yang dipimpin oleh Knowledge Sharing and Learning Global Practice for Social, Urban, Rural and Resilience, Steffen Soulejman Janus mengunjungi Tukad Bindu, Denpasar, Selasa (16/10). Kehadiran delegasi IMF tersebut disambut  gemuruh puluhan  Kendang Adi Mardangga. Selain itu para delegasi juga berkesempatan untuk diajak memainkan permainan tradisional yakni Mecagcag.
 
“Tempat ini sangat luar biasa, inovatif dan sangat memikirkan masa depan, saya berharap semua desa di Indonesia dan dunia mampu menginspirasi seperti yang dilakukan di Tukad Bindu yang sukses bentuk Community Based,’’ Ungkap Knowledge Sharing and Learning Global Practice for Social, Urban, Rural and Resilience, Steffen Soulejman Janus.
 
Lebih lanjut dikatakan bahwa dirinya sangat tertarik dengan komunitas ini. Ia melihatnya sangat baik, pengelolaan dan partisipasi masyarakatnya baik, mulai dari ada budidaya ikan, sampai memasak sayur yang ditanam sendiri.
 
Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, mengatakan bahwa fokus utama yang dilakukan di Tukad Bindu ini adalah revitalisasi sungai dengan tujuan membentuk kemandirian masyarakat dan akselerasi pembangunan. “Membentuk karakter masyarakat adalah yang utama, karena ini program jangka panjang  dan berkelanjutan,” terangnya.
 
Hal senada diungkapkan oleh Ketua Yayasan Tukad Bindu, Ida Bagus Ari Manik bahwa partisipasi masyarakat adalah hal yang utama menyukseskan program di Tukad Bindu. “Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung, World Bankmelalui PNPM Mandirinya, dan khususnya Pemkot Denpasar yang selalu mendukung terbentuknya community based yang ada,” ujarnya.
 
Diketahui Tukad Bindu saat ini terdapat beberapa lokasi menarik. Permainan anak tradisional, kuliner tradisional Bali, Kopi Bindu, taman anggrek, hingga pengelolaan budidaya ikan lele dengan aquaponik. “Tentunya kami mengarahkan lokasi Tukad Bindu nantinya mampu menjadi lokasi natural dan mengurangi penggunaan plastik,” ujarnya sembari mengharapkan kedepan Tukad Bindu dapat terus mengedukasi dan menginspirasi masyarakat dalam kebersihan sungai.