Desa Sidan Seriusi Produksi Padi Organik saat Pandemi | Bali Tribune
Diposting : 10 March 2021 10:53
Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali Tribune/PANEN - Perbekel Sidan Wayan Sukra Suyasa memantau panen padi organic.
balitribune.co.id | Gianyar - Di saat pandemi Covid-19, petani dihadapkan pada biaya produksi yang mahal. Namun petani di Desa Sidan, Gianyar, masih memiliki secercah harapan di tengah keterpurukan ekonomi. Bangkit berjuang, mereka  menseriusi produksi padi organik yang sistem produksinya lebih murah. Sementara untuk stabilitas pemasaran hasil, langsung diambil alih oleh Bumdes.
 
Perbekel Sidan Wayan Sukra Suyasa yang menggagas pertanian padi organic ini, pun terus  menunjukkan konsistensinya. Ahl hasil, hingga pertengahan Tahun 2021 ini, penanaman padi organik sudah melingkupi seluruh subak yang ada di desa setempat. “Di Desa Sidan terdapat 7 subak dengan luas total 70 hektar. Sedangkan yang sudah panen padi organic seluas 35 hektar beberapa waktu lalu. ini digagas,” ungkapnya saat ditemui di areal persawahan sedang memanaau panen padi organik, Selasa (9/3/2021).    
 
Diakuinya, sebelumnya  mengajak petani ke pertanian organik, pihaknya memerlukan sosialisasi dan petani ketakutan pasca panen tidak laku. Namun, pihaknya memiliki jurus jitu dengan memberi jaminan pembelian hasil panen. Seperti halnnya saat lahan seluas 35 hektar panen padi organic yang langsung di drop olhe BUMdes, sehingga  langkah tersebut akan diikuti seluruh petani yang ada di Desa Sidan. “Untuk hasil panen kami fungsikan BUMDes Merta Rahayu  untuk membeli produk pertanian dan menjual dalam bentuk beras. Musim tanam berikutnya, kami pastikan semua lahan sudah organic. Seluruh subak sudah sepakat,” bebernya.
 
Memang, untuk hasil panen organic tersebut, tidak serta merta menyebut padi organic, namun melalui uji lab di Denpasar.  Namuan demkian, pihaknya aka tetap menghargai komitmen petani di desanya. Karena di wilayahnya yang terdapat 7 subak dengan luas total 70 hektar, kini sudah terbukti dengan  pola padi organik hasil panen meningkat, dari 5,5 ton perhektar menjadi 6,2 ton. “Harga beras organik juga  meningkat  melebihi  50%, dengan contoh ini petani lain mulai tertarik," bangganya.
 
Pihaknya sudah memmiliki pasar  tetap untuk  panen  Padi organiknya. Sementara ini didistribusikan ke ASN, TNI/Polri dan took-toko besar lain yang menjual sembako. Di saat kondisi kering, dengan lahan yang sudah organic, maka saat masa tanam seperti kacang-kacangan, jagung atau komoditas lain juga diterapkan sistem pertanian organic agar tidak terputus.