Diegeo Kampanye Bijak Konsumsi Minuman Beralkohol | Bali Tribune
Diposting : 26 June 2018 00:26
Arief Wibisono - Bali Tribune
Agung Bawantara (Kiri) dan Dendy Borman
Agung Bawantara (Kiri) dan Dendy Borman
BALI TRIBUNE - Minuman beralkohol di Indonesia termasuk industri yang diatur ketat dengan 150 peraturan mencakup semua aspek industri danhulu ke hilir. Saat pemahaman tentang minum bertanggungjawab mulai meningkat, Indonesia banyak menghadapi isu alkohol oplosan yang sangat berbahaya apalagi secara umum pengetahuan masyarakat mengenai minuman beralkohol masih relatif rendah. " "Diageo Indonesia melalui inisiatif mandirinya dan kolaborasinya dengan asosiasi menyelenggarakan program-program edukasi untuk mengubah perilaku dan mengurangi bahaya oplosan," ujar Corporate Relation Director Diageo, Dendy Borman
 
Bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan termasuk komunitas seperti Yayasan Bali Gumati, Peminum Bijak, BeerGembira, di Jakarta, Jawa Barat,Yogyakarta dan Bali, Diageo Indonesia memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia mengenai minum bertaanggungjawab dan bahaya minum alkohol berlebihan.
 
Sebagai bagian dan komitmen tersebut, Diageo Indonesia menggelar proyek SMASHED yang membantu anak-anak usia 12-18 membangun pemahaman dan keterampilan untuk melewati masa-masa sulit menuju kedewasaan dan mencegah konsumsi alkohol di bawah umur. Program SMASHED di Indonesia bekerja sama dengan dapoer dongeng untuk penampilan seni teatrikal, menjangkau sekitar6000 anak di 40 SMP di Jabodetabek sejak Agustus2017.
 
Di bidang pemasaran, inovasi pemasaran Diageo Indonesia ditandai dengan kampanye Guinness Batik Fridays yang berhasil mendefinisikan kembali batik sebagai warisan yang menyatukan bangsa. Guinness Batik Fridays diluncurkan tahun 2015 dan sejak saat itu Guinness turut merayakan Hari BatikNasional tangga l2 Oktober setiap tahunnya,dan bersama konsumen Indonesia merayakan keindahan keberagaman.
 
Adapun merek Johnnie Walker® juga aktif menghadirkan inovasi dengan menggelar kampanye 'Mark Your Step'Johnnie Walker® di awal tahun ini berkolaborasi dengan 7 seniman berbakat Indonesia dan mendefinisi ulang arti personal progress pada Striding Man yang ikonik.
 
Diageo Indonesia terus menyelenggarakan praktik-praktik terbaiknya dan merealisasikan komitmen perusahaan dalam mempromosikan minum bertanggungjawab serta bekerjasama dengan industri dan mitra lainnya untuk mengatasi bahaya penyalahgunaan alkohol, berbagi informasi dan praktik terbaik dengan pembuat kebijakan dan memastikan hadirnya kebijakan yang tepat untuk mengatasi bahaya minum alkohol yang berlebihan. "Konsumsi yang bertanggung jawab. Jangan konsumsi yang berlebihan serta mencegah anak anak di bawah umur untuk mengkonsumsi alkohol, kan sebenarnya batasan umurnya jelas minimal 21 tahun," kata Dendy.
 
Sebagian masyarakat belum bisa membedakan tipologi minuman beralkohol. Bahkan banyak masyarakat beranggapan alkohol 90 persen tinggi, tapi tipologinya beda. Di Bali sudah bekerjasama dengan salah satu yayasan yang didirikan oleh salah seorang orang tua  korban yang terpapar minuman alkohol oplosan. "Lantas Diageo terlibat dengan yayasan, RS Sanglah membuat protokol untuk penanganan korban oplosan. Kalau penanganannya benar si korban bisa diselamatkan. Protokol penanganan ini lagi diupayakan untuk digunakan secara nasional," sebutnya lagi.
 
Diakui masyarakat memiliki karakter sendiri sendiri dan variabelnya sangat banyak. Apakah minum bir atau yang lain efeknya akan sama. Tapi ada standar minuman yaitu waktu yang ditentukan penguraian di dalam tubuh yaitu satu jam.  "Belum ada survei tingkat minuman berakohol di Bali atau nasional. Tapi survei WHO ada data menyebutkan per kapita 0.6 liter per tahun. Dari data ini yang bayar pajak 0.1 persen diluar minuman yang tidak bayar pajak," tutup Dendy.
 
Diageo, produsen minuman beralkohol terbesar di dunia telah hadir di pasar Indonesia selama 10 tahun dengan rangkaian portofolio merek dagang seperti Guinness, JohnnieWalker®, Singleton, Bulleit, Ketel One, CIROC, Smirnoff, Tanqueray, Ron Zacappa, dan Captain Morgan.