Ditemukan Tewas di Saluran Irigasi | Bali Tribune
Diposting : 7 November 2017 20:32
Redaksi - Bali Tribune
Puskesmas
EVAKUASI - Warga dan petugas mengevakuasi mayat korban yang tewas di saluran irigasi.

BALI TRIBUNE - Bermaksud berendam untuk kenyamanan badan usai mencuci pakaian, nyawa I Gusti Nyoman Suwastika (45) yang terengggut.  Korban ditemukan terbujur kaku  tidak bernyawa di saluran irigasi Subak Kumba, Banjar Kelodan, Tampaksiring, Senin (8/11). Diduga kuat, korban mengalami keram saat terendam terlalu lama.

Dari keterangan yang diterima di lokasi, korban ditemukan pertamakali oleh I Made Doble (62) warga setempat yang hendak pergi ke sawah sekitar pukul 06.00 wita. Mendapati  tubuh manusia di saluran  irigasi (telabah), Doble pun  balik lagi untuk memberitahukan warga lainnya. “Saya curiga melihat pakaian cucian di sekitar telabah. Makanya saya mencoba mendekat dan saya terkejut melihat orang terlentang. Saya bergegas pergi memberitau warga,” ungkap Doble.

Beberapa menit kemudian bersama warga lainnya, Doble datang lagi ke lokasi. Temuan itu langsung dilaporkan ke aparat desa dan kepolisian.  Meski identitas korban sudah dikenali, warga  memilih menunggu aparat datang sebelum dievakuasi ke rumah duka.  “Setelah bapak-bapak  kepolisian dan dokter datang lanjut memeriksanya,  mayat Gusti Nyoman kemudian dibawa ke rumahnya di Banjar Kawan, Tampaksiring,” terangnya.

Sebelum ditemukan tak bernyawa, warga lainnya, I Nyoman Rata (45) mengaku melihata korban terakhir di lokasi itu, Minggu Petang sekitar pukul 18.00 wita. Saat itu, korban didapati sedang mencuci pakaian.  Bahkan korban sempat menyapa dirinya yang hendak ke sawah.   Saat balik dari sawah, Rata mengaku tidak mengetahui, lantaran melintasi jalan berbeda. Namun diduga, saat itu korban masih di lokasi. “Habis mencuci, korban memang sering berendam. Apalagi sekarang ini kondisi sangat panas, dia pasti berendamnya lama,” terang Rata.

Kapolsek Tampaksirng Akp I Made Tama membenarkan temuan mayat itu.  Dari keterangan warga, olah TKP serta visum, kematian korban murni karena musibah kecelakaan.  “Korban yang asal Banjar Kawan, selama ini tinggal  di Banjar kelodan di kerabatnya. Bahkan dari pihak keluarga mengkui jika korban terkadang hilang ingat,” uangkapnya.

Namun dikian, pihaknya mengaku sudah melakukana visum luar dengan mendatangkan dokter Puskesmas Tampaksiring. Dari ketarangan Dr.I Dewa Ayu Hari Laksmi, hasil pemeriksaan  keadaan korban tidak ada di temukan luka-luka. “Saat kami temukan, diperkirakan korban sudah meninggal sekitar 9 jam sebeluamnya. Dari pihak keluarga korban tidak menuntut karena kejadian ini dan menerima sebagai musibah,” pungkasnya.