Dua Kali Berlindung Dari Terjangan Gelombang Tinggi, Kapal Tug Boat Lego Jangkar di Perairan Bulakan | Bali Tribune
Diposting : 25 January 2022 06:31
AGS - Bali Tribune
Bali Tribune/ PENGECEKAN - Anggota Pos Polairud Polres Karangasem cek kapal tongkang yang lego jangkar di perairan Bulakan, Abang, Karangasem.

balitribune.co.id | Amlapura - Setelah dua kali keluar alur pelayaran untuk berlindung dari terjangan gelombang tinggi dan angin kencang,  Kapal Tongkang Famida GT 283 dan kapal Tug Boat Fortuna Samudra 1, GT 283 akhirnya memutuskan untuk menepi ke areal perairan Pantai Bulakan, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Senin (24/01/2022).

Melihat adanya Kapal Tongkang dan Tug Boat yang menepi dan lego jangkar di areal perairan Bulakan, petugas dari Polairud Polres Karangasem langsung turun ke tengah perairan menggunakan kapal patroli guna memeriksa dan mengecek kondisi kapal dan seluruh ABK dalam kapal tersebut.  

Kasat Poliarud Polres Karangasem AKP. I Gusti Agung Bagus Suteja, kepada wartawan membenarkan terkait adanya Kapal Tongkang dan Tug Boat yang lego jangkar di perairan Pantai Bulakan tersebut. pihaknya bersama anggota setekah menerima informasi tersebut, langsung melakukan patroli laut guna mengecek apa yang terjadi dengan kapal tersebut.

Menurut Suteja dari hasil pengecekkan diketahui jika ternayata Kapal Tongkang tersebut nyaris kehabisan bahan bakar karena di dalam perjalanan menuju Surabaya, kapal tersebut sempat diterjang cuaca buruk ditengah jalur pelayaran. Tingginya gelombang dan angin kencang juga akhirnya memaksa kapal yang dinahkodai oleh Kapten Peri Sabrianto dengan 11 orang ABK tersebut harus dua kali keluar jalur pelayaran untuk berlindung dari cuaca buruk.

Namun melihat kondisi bahan bakar kapal yang sudah menipis, Nakhoda kapal tersebut akhirnya memutuskan untuk mendekat kearah Pantai Bulakan dan lego jangkar di sekitar perairan tersebut. “Kapal tersebut dalam perjalanannya dari Lerokis Pulau Wetar Maluku Barat Daya menuju Surabaya, karena hampir kehabisan bahan bakar, jadi Nahkoda kapal memutuskan untuk lego jangkar di perairan Bulakan,” tegas Kasat Polairud Polres Karangasem.

Saat dalam perlayaran, kapal tersebut menemui kendala cuaca ombak tinggi dan arus kencang sehingga kapal sempat dua kali keluar dari alur pelayaran yang di rencanakan yakni di kepulauan flores NTT dan Kepulauan Tanjung Batu NTB selama 6 hari. "Menurut Nakhoda, BBM nya tidak total habis tetapi perkiraannya kalo perjalanan ke Surabaya dilanjutkan kemungkinan BBM nya tidak mencukupi sehingga akhirnya merapat ke Pantai Bulakan, Abang,” sebut Gusti Agung Bagus Suteja.

Sementara dari hasil kordinasinya, kapal tersebut rencananya akan di suply BBM oleh perusahaan minyak dari Pelabuhan Benoa, Bali agar kapal bisa kembali melanjutkan pelayarannya menuju Surabaya.