Empat Kapal Ferry Dikerahkan Evakuasi Wisatawan | Bali Tribune
Diposting : 8 August 2018 08:23
redaksi - Bali Tribune
TIBA –Wisatawan mancanegara yang berlibur di Gili Trawangan dievakuasi ke Bali melalui Pelabuhan Padang Bai, Selasa kemarin.
BALI TRIBUNE - Pascagempa 7 SR yang mengguncang Lombok Utara, hingga Selasa (7/8), proses evakuasi wisatawan dari Lombok utamanya dari Gili Trawangan, Lombok Utara masih terus dilakukan.
 
Dari pantauan koran ini di Pelabuhan Padang Bai, kemarin, untuk mengevakuasi ribuan wisatawan dari Lombok, pihak KSOP  Padang Bai mengerahkan sebanyak empat unit ferry dan satu unit fast boat dimana ribuan wisatawan tersebut diangkut dari Pelabuhan Lembar menuju Padang Bai.
 
Ferry yang digunakan masing-masing KMP Madani, KMP Andika Nusantara dan KMP Nusa Penida serta Perdana Nusantara. Sekitar pukul 13.30 Wita kemarin, kapal pertama pengevakuasi wisatawan yakni Andika Nusantara tiba dan sandar di Dermaga I Padang Bai. Ratusan wisatawan yang sebagian besar terlihat kelelahan itu turun dari kapal untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan bersama travel agent dan sebagian menggunakan jasa transport di Padang Bai.
 
“Ada empat kapal yang mengangkut wisatawan dari Pelabuhan Lembar, satu sudah sandar dan tiga lainnya masih dalam pelayaran,” ungkap Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Padang Bai, I Ketut Gede Sudarma, kepada wartawan di Dermaga I Selasa kemarin.
 
Diakuinya, dari informasi terakhir yang diperoleh pihaknya, saat ini Gili Trawangan, Meno dan Gili Air sudah kosong. Dan jika nantinya masih ada wisatawan yang masih tertinggal di sana, pihaknya siap mengerahkan ferry untuk evakuasi.
 
 Sementara itu sejumlah wisatawan mengaku jika kondisi terakhir di Gili Trawangan cukup mencekam di mana banyak pemilik hotel dan restoran sudah menutup sementara tempat usaha mereka.
 
“Suasana terakhir di sana sangat mencekam, lampu padam dan tidak ada aliran listrik. Kami sayangkan tidak ada informasi pasti dari yang berwenang  terkait isu tsunami. Kami takut dan bingung harus kemana sedangkan Anda tau sendiri Gili Trawangan, Meno dan Gili Air adalah pulau datar yang tidak ada gunung,” ungkap Nacy Kitterly, salah satu wisatawan asal Belanda yang baru saja tiba di Padang Bai.
 
Saat itu diakuinya banyak yang mengalami patah tulang dan luka-luka namun tidak ada petugas medis yang berada di sana. “Yang ada dalam pikiran kami hanya bagaimana bisa keluar dari Gili Trawangan secepatnya. Namun hanya ada sedikit boat, kami akhirnya bisa keluar menggunakan boat ke Pelabuhan Bangsal, lalu ke Pelabuhan Lembar untuk kemudian menyeberang ke Pelabuhan Padang Bai,” sebutnya.
 
Sementara itu bantuan mulai dikirimkan menuju Lombok melalui Pelabuhan Padang Bai. Bantuan yang datang di antaranya dari Jakarta, Surabaya, dan Bali serta daerah lainnya.
 
 “Kami sudah berkomunikasi, dan kami bertemu di Pelabuhan Padang Bai untuk menyeberang bersama dengan bantuan dan relawan dari daerah lain. Nantinya kamai akan ditempatkan di Pemenang, Lombok Utara. Kami di sana akan mendirikan tenda dan dapur umum,” kata I Made Bisa, Koordinator Relawan Bali kepada wartawan di Padang Bai kemarin. Jika diperlukan tambahan relawan, nantinya akan ada yang berangkat gelombang kedua dan ketiga.