FSP Bali Kecam Soal PHK Akibat Erupsi Gunung Agung | Bali Tribune
Diposting : 11 December 2017 21:58
I Made Darna - Bali Tribune
hotel
Salah seorang pekerja di salah satu hotel di Kuta

BALI TRIBUNE - Erupsi Gunung Agung kendati masih tahap level kecil, namun dampaknya sudah sampai pada imbas lesunya industri pariwisata karena tamu sepi.

Bahkan tidak jarang sejumlah tempat usaha menggunakan sistem rolling pegawainya dengan berlakukan cuti sebulan secara bergantian.

Menyikapi itu, Federasi Serikat Pekerja (FSP) Bali ikut ‘angkat bicara’ menyikapi ancaman PHK (pemutusan hubungan kerja), akibat lesunya pariwisata dampak dari erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali.

Organisasi yang menaungi ribuan pekerja ini bahkan bersuara lantang dengan memperingatkan pengusaha yang bergerak dibidang pariwisata seperti, hotel dan restoran  agar tidak melakukan PHK sepihak baru kondisi pariwisata terpuruk. FSP-Bali minta pengusaha bijaksana menyikapi musibah bencana yang disebabkan oleh alam ini agar para pekerja tidak menjadi korban PHK.

“Kami dari Federasi Serikap Pekerja Bali berharap tidak ada PHK dengan kondisi pariwisata saat ini,” tegas Ketua DPC FSP-Bali Kabupaten Badung, I Wayan Suyasa, SH., usai memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) FSP-Bali yang ke-12 di Denpasar, Minggu (10/12).

Lebih lanjut ia mengatakan, bagaimana pun kondisi ekonomi, pekerja yang sudah bertahun-tahun berbuat untuk perusahaan wajib mendapat perhatian dan perlindungan dari tempatnya bekerja. Perusahaan, menurut dia tidak boleh seenaknya melakukan PHK baru kondisi pariwisata terpuruk.

“Pekerja kan sudah dari dulu punya andil dengan bertahun-tahun berbuat untuk perusahaan. Jadi, menurut kami kurang elok kalau sekarang di PHK gara-gara kondisi sulit,” pesanya.

Suyasa yang Ketua Komisi I DPRD Badung ini justru berharap pengusaha bisa menyiasati kondisi ini, sehingga pekerja tidak dirugikan secara sepihak. “Saat pariwisata bagus, pengusaha kan untung. Sekarang kondisinya begini, kami rasa aset itu bisa digunakan, sehingga tidak perlu ada PHK,” tegas Suyasa sembari menambahkan bahwa pekerja itu adalah aset perusahaan yang harus dipelihara dan diperhatikan hak-haknya.

Selanjutnya, ia pun mengajak semua pihak ikut mendoakan agar erupsi Gunung Agung segera selesai. Dengan begitu, kondisi pariwisata yang tengah terpuruk bisa bangkit kembali, dan ekonomi Bali secara makro bisa pulih.

“Ini musibah karena alam. Kita semua berharap bencana Gunung Agung segera berakhir, sehingga pariwisata kembali pulih. Dan sekali lagi, kami harap tidak ada PHK selama bencana terjadi,” pungkas Suyasa.