Gempa Lotim Bikin Panik Peserta Simulasi Bencana di Gianyar | Bali Tribune
Diposting : 30 July 2018 20:56
redaksi - Bali Tribune
SIMULASI - Gempa Lotim membuat panik peserta simulasi penanggulangan korban gempa dan tsunami di Pantai Siut, Desa Tulikup, Gianyar.
BALI TRIBUNE - Di tengah berlangsungnya simulasi penanggulangan korban gempa dan tsunami yang diselenggarakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gianyar di Pantai Siut, Desa Tulikup, Gianyar, Minggu (29/7) pagi, terjadi gempa sungguhan. Peserta simulasi jadi panik, terlebih diawarnai gempa susulan.
 
Gempa dengan kekuatan 6,4 SR dan berpusat di Lombok Timur-NTB itu terjadi sekitar pukul 07.30 wita saat peserta simulasi sedang persiapan apel latihan bencana gempa dan tsunami. Raut wajah tegang tampak dari peserta simulasi yang kebanyakan anak-anak. Atap warung di pinggir pantai Siut terlihat bergoyang. Selanjutnya, bertepatan dilaksanakan simulasi terjadi gempa susulan  pukul 09.50 wita. Latihan terus dilanjutkan di tengah terjadi gempa sungguhan.
 
Sejumlah peserta pun langsung bersiap meninggalkan pantai, lantaran khawatir akan menimbulkan bencana Tsunami. Syukurnya, informasi dari BMKG cepat masuk. Ketegangan peserta akhirnya mereda setelah diinformasikan bahwa gempat itu tidak berpotensi menimbulkan Tsumami.
 
Skenario dalam simulasi itu telah terjadi gempa dan tsunami. BMKG mengeluarkan peringatan bahwa terjadi gempa berpotensi Tsunami. Saat tsunami terjadi. masyarakat Desa Tulikup  terutama yang dekat pesisir pantai berlarian menyelamatkan diri menuju jalur evakuasi yang telah ditentukan yakni SD Negeri 5 Desa Tulikup. Selanjutnya  BPBD dengan Tim Reaksi Cepat melakukan penyelamatan korban yang terkena dampak tsunami, dibantu instansi seperti TNI/Polri, kesehatan, rumah sakit, PU, Satpol PP dan instansi terkait lainnya.
 
Kepala BPBD Kabupaten Gianyar A.A. Oka Digjaya mengatakan, simulasi bertujuan memberi pengetahuan dan meningkatkan kewaspadaan tentang bahaya bencana alam. Simulasi juga untuk melatih kesiapan dalam keadaan darurat. “Simulasi ini dirancang untuk memberikan pelatihan, mengurangi kebingungan dan memastikan kesiapan prosedur dan pelaraatn tanggap darurat.
 
Ditambahkan Oka Digjaya, kesiapsiagaan merupakan hal yang penting dan harus dibangun pada setiap tingkat kelompok masyarakat. Pengalaman menunjukkan bahwa kehancuran akibat bencana dapat dikurangi jika semua orang lebih siap menghadapi bencana.
 
Dalam simulasi yang berlangsung sampai setengah hari itu dikerahkan beberapa armada diantaranya ambulance, mobil pemdam kebakaran, alat berat dan sepeda motor dari Tim Reaksi Cepat. Hadir dalam simulasi itu Kapolres Gianyar AKBP Priyanto Priyo Hutomo.