Gubernur Canangkan Gerakan Bali Resik di Kintamani | Bali Tribune
Diposting : 8 April 2019 01:08
AA Samudra Dinata - Bali Tribune
Bali Tribune/Gubernur Bali memimpin kegiatan Bali Resik di Kintamani.

balitribune.co.id | BangliRibuan orang mengikuti gerakan semesta berencana Bali Resik sampah plastik digelar secara serentak di Bali, Minggu (7/4). Kegiatan yang mengambil lokasi di wilayah Kintamani dipimpin Gubenur Bali I Wayan Koster. Tidak hanya itu gerakan tersebut juga serentak dilakukan di seluruh Bali.

Gubernur Wayan Koster mengatakan, gerakan semesta berencana Bali resik sampah plastik sebagai penjabaran visi Ngun Sad Kertih Loka Bali yakni untuk menjaga kesucian alam Bali beserta isinya. Gerakan ini dilaksanakan serentak di seluruh kabupaten dan dipimpin oleh masing-masing kepala daerah. Kegiatan ini melibatkan SKPD yang menangani persampahan, kemudian pelajar/mahasiswa, TNI/Polri serta komponen masyarakat.

Disampaikan kegiatan ini akan dilakukan secara berkelanjutan setiap bulannya, tepatnya sehari setelah Hari Purnama. “Seluruh komponen terlibat. Kami berharap ada komitmen bersama untuk menjaga alam,” ungkapnya. Untuk kegiatan ini dipusatkan di Kintamani, karena Gubenur Koster menilai jika masih banyaknya sampah dikawasan hutan Kintamani dan wilayah sekitarnya.

Gubenur Koster yang juga didampingi Bupati Bangli, I Made Gianyar dan Wakil Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta mengatakan untuk penanganan sampah terutama sampah palstik harus dilakukan dari hulu hingga kehilir. Sementara ini sudah dikeluarkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 tahun 2018 tentang pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai. Memang dalam aturan tersebut belum membahas terkait pengelolaan sampah plastik.

“Untuk aturan ini belum sampai pada pengelolaanya. Tentu ke depan akan dirancang terkait pengelolaannya,” jelas Koster sembari mengatakan pihaknya berkeyakinan jika aturan ini dijalankan dengan efektif maka ke depan tidak ada lagi masalah sampah plastik.

Kemudian untuk keberadaan bank sampah di beberapa daerah bisa diperluas lagi. Bahkan direncanakan untuk bank sampah bisa terintegrasi/teroganisir dan permanen. “Sampah yang dikelola bisa menghasilkan keuntungan, keberadaan bank sampah cukup berpengaruh,” ujarnya.

Gubernur menginginkan masalah sampah bisa ditangani mulai dari rumah tangga, desa hingga kabupaten. “Nanti masing-masing rumah tangga bisa diajarkan pengelolaan sampah, sehingga sampah tidak hanya dibuang di satu titik (TPA) tapi sudah bisa dikelola perorangan,” tandasnya.

Bupati Bangli I Made Gianyar mengatakan jika pihaknya akan menindaklanjuti peraturan gubenur dan akan melakukan kegiatan serupa secara berkelanjutan. Lebih lanjut, pihaknya akan meminta Sekda dan OPD terkait untuk melakukan tindakan tegas bagi mereka yang melanggar. “Bangli sudah punya perda terkait sampah. Bila perlu nanti dipasang CCTV sehingga yang melanggar bisa dikenakan sanksi. Untuk banjar/desa yang bersih bisa diberikan insentif,” jelasnya sembari menyebutkan di banjar agar dibuatkan pararem masalah sampah ini.

Dalam hal ini pihaknya menekankan yang terpenting adalah kesadaran individu. Pihaknya beranggapan pemerintah tidak akan kuat jika masih seperti ini. Masalah satu selesai, muncul masalah baru lagi. “Uang negara akan habis untuk ini saja padahal masih banyak kegiatan yang bisa dilaksanakan. Kesadaran pribadi yang dituntut untuk menangani masalah ini,” kata Bupati asal Desa Bunutin Kintamani ini.