Hadapi Ancaman yang Komplek dan Dinamis, Dibutuhkan Ketahanan Nasional yang Menyeluruh | Bali Tribune
Diposting : 21 April 2018 14:21
Komang Arta Jingga - Bali Tribune
Orde Baru
BERSAMA - Dandim 1619/Tabanan Letkol Inf Hasan Abdullah gelar acara coffee morning dengan insan media, Jumat (20/4).

BALI TRIBUNE - Dandim 1619/Tabanan Letkol Inf Hasan Abdullah menggelar acara coffee morning dengan insan media yang ada di Kabupaten Tabanan baik media elektronik, cetak maupun media online, di Makodim 1619/Tabanan, Jumat (20/4). Acara coffee morning ini bertujuan untuk menjalin keakraban dan sinergitas dengan insan media.

Dandim 1619/Tabanan menyampaikan bahwa sebagian tugas TNI AD saat ini bersinggungan dengan bidang-bidang di luar militer. Hal ini terkait dengan perspektif ancaman nasional saat ini yang kompleks dan dinamis, sehingga membutuhkan ketahanan nasional yang menyeluruh dalam wadah Sistem Pertahanan Semesta (Sishanta). Dalam konteks kompetisi antar bangsa antar negara yang sengit ini, setiap bangsa, setiap negara akan menggunakan segala cara untuk mewujudkan kepentingan nasionalnya. Trend saat ini menunjukkan bahwa suatu negara baru akan berani menyerang negara lain secara militer, setelah yakin bahwa unsur kekuatan aspek non militernya seperti ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan stabilitas keamanannya lemah. Hal ini bisa dilihat dalam invasi Amerika ke Panama, Iraq, dan Afghanistan, atau peran Rusia dalam krisis Krimea di Ukraina.

Dengan adanya trend ancaman tersebut, TNI AD melalui pembinaan teritorial (Binter) berupaya mendukung dan menyempurnakan pembangunan nasional di berbagai bidang di luar militer, yang mana unsur-unsur komponen bangsa di luar militer menjadi leading sector-nya, dengan perspektif Sistem Pertahanan Semesta (Sishanta). Melalui Binter, TNI AD mendorong dan berupaya meyakinkan bahwa pembangunan nasional di bidang Ipoleksosbud Kamtibmas dapat bersinergi dengan pembangunan kekuatan militer dalam wadah Sishanta.

Sementara itu, peran insan jurnalistik dalam perjuangan nasional sejak dulu hingga sekarang terus menunjukkan signifikansinya. Telah tercatat dalam sejarah bahwa sebagian perjuangan kemerdekaan Indonesia dilakukan melalui media jurnalistik. Sebut saja tokoh-tokoh pergerakan nasional seperti Dr. Douwes Dekker, Ir. Soekarno, dan tidak ketinggalan Ketut Tantri, seorang warga Amerika yang cinta Bali memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui jurnalistik. Dalam periode berikutnya, insan pers juga berperan dalam lahirnya Orde Baru dan Orde Reformasi serta perjuangan dalam pembangunan sampai saat ini.

Ditinjau dari latar belakang jurnalistik di Indonesia tersebut, dapat dikatakan bahwa jati diri wartawan itu sebenarnya identik dengan jati diri prajurit. “Jika kita mengenal prajurit rakyat, prajurit pejuang, prajurit nasional dan prajurit profesional sebagai jati diri prajurit, tentunya tidak salah bila wartawan juga memiliki jati diri sebagai wartawan rakyat, yang berasal dari rakyat dan mengabdi untuk rakyat; wartawan pejuang, yang berjuang pantang menyerah dengan semangat pengabdian pada bangsa dan negara dilandasi idealisme jurnalistik; wartawan nasional, yang memiliki nasionalisme, anti SARA dan berdiri di atas semua golongan; serta wartawan profesional yang berpengetahuan luas dan memiliki keterampilan yang baik dalam penulisan jurnalistik,” tuturnya.

Dengan jati diri yang identik tersebut, tentunya TNI dapat bersinergi dengan para insan jurnalistik dalam perjuangan mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia. Sinergi tersebut perlu dibangun melalui komunikasi yang baik antara TNI AD dalam hal ini Kodim 1619/Tabanan dengan persatuan wartawan yang ada di Tabanan.

Dandim 1619/Tabanan juga menyoroti masalah kasus bunuh diri di wilayah Bali. Khususnya di Tabanan, sepanjang tahun 2017 tercatat 14 kasus bunuh diri dan pada Triwulan I 2018 tercatat empat kasus bunuh diri. Perlu langkah-langkah yang signifikan dari semua pihak untuk menghentikan fenomena ini. “Kasus bunuh diri yang berterusan seperti ini merupakan ancaman dan kerawanan nyata bagi kelangsungan hidup bangsa, karena terkait dengan mental dan semangat juang bangsa yang menjadi center of gravity dari kekuatan bangsa Indonesia. TNI dan insan jurnalistik dapat bersinergi dalam upaya ini. Kita perlu mendorong kepedulian masyarakat terhadap warga yang kurang mampu secara ekonomi atau mengalami permasalahan-permasalahan lain sehingga tidak mengambil jalan pintas dengan cara bunuh diri,” tandasnya.

Menghadapi Pilgub ini, Dandim 1619/Tabanan mendorong seluruh komponen masyarakat untuk berpartisipasi dalam menciptakan suasana kondusif dan aman. Netralitas TNI merupakan nilai yang tidak bisa ditawar. Dandim 1619/Tabanan selanjutnya berharap agar sinergi dan harmoni antara insan media dengan TNI khususnya Kodim 1619/ Tabanan dapat terjalin dengan baik dan tidak terputus.