Hasil Reses hanya Diakomodir Secuil, Anggora Dewan Kecewa | Bali Tribune
Diposting : 5 November 2019 14:20
Redaksi - Bali Tribune
Bali Tribune/ I Ketut Karda
balitribune.co.id | Gianyar - Sejumlah anggota DPRD Gianyar mempertanyakan usulan yang diperoleh dari reses mereka selama ini. Pasalnya, dalam pembahasan APBD, masukan masyarakat yang telah disampaikan kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) hanya diakomodir secuil dengan hitungan tidak lebih dari 5 persen. Atas kondisi ini, secara politis menjadi bumerang bagi anggota dewan dihadan konstituennya.  
 
Anggota Fraksi partai Demokrat, Ketut Karda yag ditemui, Senin (4/11) kemarin mengungkapkan, usulan dari anggota DPRD Gianyar melalui reses yang diakomodir oleh eksekutif hanya sekitar 5% saja. Sehingga menurut Ketut Karda, Fraksi Demokrat Dapil Ubud menyebutkan reses selain digunakan untuk menyerap aspirasi, juga untuk bertemu dengan konstituen. “Selama ini, usulan dari Demokrat hasil reses yang dibawa ke eksekutif, tidak lebih dari 5% usulan yang diakomodir,” terang Karda, Senin (4/11).
 
Dirinya menilai, usulan dari masyarakat melalui anggota DPRD Gianyar per dapil, mestinya diakomodir dan dibahas dalam Musrenbang Kabupaten untuk penyusunan APBD tahun berikutnya. Selama ini yang terjadi menurutnya, usulan reses per fraksi di DPRD Gianyar dikumpulkan ke secretariat dewan. Setelah di secretariat dewan lalu diakumulasi menjadi skala prioritas dan usulan tersebut dibawa ke Bappeda. “Setelah di Bappeda dibahas saat Musrenbangkab, namun selalu ujung-ujungnya hangus,” tambahnya.
 
Ketut Karda menjelaskan juga, bila usulan dari masyarakat tidak diakomodir, maka saat reses berikutnya warga akan bertanya hal yang sama. “Ini akan selalu begitu, masyarakat mengusulkan lewat dewan dan dibawa ke Bappeda. Tidak diakomodir, permintaan warga akan selalu berulang,” tambahnya. Ketika ditanya apakah tidak rugi melaksanakan reses, kalau tidak diakomodir, Ketut Karda menjelaskan reses itu mekanisme di dewan sehingga wajib dilaksanakan. “Biasanya saat rapat pembahasan antara eksekutif-legislatif kami tanyakan,” bebernya.
 
Salah satu yang menjadi usulan Karda adalah perbaikan got pada jalur Tegalalang-Andong. Menurutnya pada akses ini sering terjadi banjir dan kondisi got pada jalan tersebut belum maksimal. “Di beberapa titik air sering meluap, saat hujan banjir, sehingga saya berharap Pemkab mengusulkan ke PU Provinsi agar mendapat perhatian,” jelas Karda.
 
Sedangkan usulan lainnya, seperti Pemberdayaan Serati Banten, Pemberdayaan SDM Pemuda dan perbaikan infrastruktur dan perbaikan tempat suci. “Harapan saya, usulan dari dewan hasil reses bias diakomodir setidaknya sampai 40% saja, sehingga tidak ada usulan berulang dari warga,” tutupnya.