Haturkan Sesajen, Pemangku Nyaris Tertimbun Pohon | Bali Tribune
Diposting : 20 January 2021 07:41
Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali Tribune/ HANCUR - Bale kulkul dan bale panggung di Pura Alas Harum, Basangambu, Manukaya, Tampaksiring rusak parah.
Balitribune.co.id | Gianyar - Seorang Pemangku Pura, yakni Jero Mangku I Wayan Weda serta Prajuru Adat nyaris jàdi korban pohon tumbang di Pura Alas Arum, Basangambu, Manukaya, Tampaksiring, Selasa (19/1). Saat kejadian, Jero Mangku sedang melaksanakan pemujaan (Nganteb Banten), tiba-tiba ranting pohon yang sangat besar roboh ke arah pura. Syukurnya, Jero Mangku luput dari timbunan pohon, namun dua bangunan pura mengalami rusak parah.
 
Saat prosesi upacara, sekitar pukul 10,00 Wita, tidak ada hujan. Jero Mangku yang juga didampingi Prajuru adat pun dengan khusuk melaksanakan upacara. Namun tanpa dinyana, di antara suara lentingan genta, terdengar suara gemuruh patahan kayu dan langsung ambruk ke arah pura. Syukurnya, patahan ranting pohon besar dengan diamater 1,30 meter dan panjang 10 meter itu tidak mengarah ke titik prosesi namun dengan jarak yang tidak jauh, dua bangunan pura yang tertimpa. “Saya langsung meloncat begitu mendengar suara patahan pohon, palinggih pun langusng hacur ditimpanya,” ungkap Jero Bendesa Adat Basangambu I Made Wartawan.
 
Meski pun bukan pohon utama, namuan bagian dahan pohon yang patah itu  sangat besar dengan ranting yang rimbun.  Diduga tahan yang posisi memnag miring ke arah pura ini tidak bisa menahan beban. Setelah  beberapa hari belakangan diguyur hujan dengan angin kencang. “Syukur tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun bale kulkul dan bale panggung yang ditimpa mengalami kerusakan cukup parah,” ungkao Jero Bendesa.
 
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar IGN Dibya Presasta mengantakan pihaknya sudah menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Gianyar setelah menerima laporan. "Mendapat laporan, Petugas kami yang sedang berada dilapangan, langusng sebgainnya kami geser ke lokasi dengan alat evakuasi lengkap," terangnya.
 
Disebutkan, proses evakuasi sedikit terkendala. Karena  bagian pankal dahan besar itu masih tersangkut di atas pohon. Kondisi ini menyebabkan pihaknya harus bertindak hati-hati, supaya tidak menimpa orang dan bangunan di bawah. "Anak-anak masih bekerja di lokasi dibantu instansi terkait. Mudah-mudahan berjalan lancar. Kami khawatir hujan turun sehingga memicu jatuhnya dahan ke palinggih lainnya. Pendataan sementara, kerugian matwrial mencapai Rp 350 juta,” pungkasnya.